China, Senin (11/9) membantah tuduhan melakukan spionase di Inggris menyusul laporan bahwa seorang peneliti di Parlemen Inggris ditangkap awal tahun ini karena dicurigai melakukan spionase untuk Beijing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan dalam konferensi pers harian di Beijing bahwa tindakan mata-mata itu tidak terjadi, dan menyebutnya sebagai “spekulasi.”
"Apa yang disebut aktivitas spionase China di Inggris tidak ada. China dengan tegas membantahnya. Kami mendesak pihak Inggris untuk berhenti menyebarkan informasi palsu dan menghentikan manipulasi politik anti-China dan fitnah jahatnya," katanya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengecam perdana menteri China pada hari Minggu atas apa yang disebutnya campur tangan dalam demokrasi Inggris setelah munculnya laporan tersebut.
Sunak mengatakan ia mengangkat masalah ini ke Perdana Menteri China Li Qiang ketika keduanya bertemu pada KTT G20 di India.
Mao hanya mengatakan kedua pemimpin telah bertukar pandangan mengenai “hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama.”
“Para pemimpin China dan Inggris baru-baru ini bertemu di sela-sela KTT Pemimpin G20 untuk bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Kami berharap pihak Inggris akan menghentikan spekulasi politik, menjunjung tinggi semangat saling menghormati dan perlakuan setara, serta mendorong perkembangan hubungan China-Inggris secara konstruktif,” jelas Mao.
Ketegangan antara Inggris dan China meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena tuduhan manipulasi ekonomi, pelanggaran HAM, dan tindakan keras Beijing terhadap kebebasan sipil di bekas jajahan Inggris, Hong Kong. [ab/lt]
Forum