Partai Komunis China telah mengusulkan peran lebih besar bagi pasar bebas pada sektor ekonomi yang dikontrol negara di sana, sementara partai mengakhiri pertemuan tingkat tinggi selama empat hari di Beijing hari Selasa (12/11).
Kantor berita Xinhua menyebutkan meskipun partai sebelumnya menganggap pasar memainkan “peran inti”, pasar kini akan memainkan “peran menentukan” dalam mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi. Laporan itu tidak menyebutkan rincian mengenai bagaimana perbedaan baru tersebut akan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Xinhua juga tidak dengan jelas mengemukakan tentang apa yang disebut “reformasi mendalam yang komprehensif” yang diputuskan partai dalam pertemuan tertutup, yang dikenal sebagai Sidang Pleno ke-tiga.
Menurut laporan tersebut, para pemimpin partai menghendaki jabatan-jabatan resmi diubah untuk membentuk suatu pemerintah yang berdasar hukum dan berorientasi melayani. Mereka juga mengeluarkan komunike yang menyerukan pembentukan komite keamanan negara. Tetapi rinciannya belum diberikan.
Pertemuan itu, yang diikuti seluruh anggota Komite Sentral Partai, dianggap sebagai peluang untuk menyusun masa depan ekonomi China, yang melamban setelah pertumbuhan pesat selama beberapa dekade.
Kantor berita Xinhua menyebutkan meskipun partai sebelumnya menganggap pasar memainkan “peran inti”, pasar kini akan memainkan “peran menentukan” dalam mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi. Laporan itu tidak menyebutkan rincian mengenai bagaimana perbedaan baru tersebut akan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Xinhua juga tidak dengan jelas mengemukakan tentang apa yang disebut “reformasi mendalam yang komprehensif” yang diputuskan partai dalam pertemuan tertutup, yang dikenal sebagai Sidang Pleno ke-tiga.
Menurut laporan tersebut, para pemimpin partai menghendaki jabatan-jabatan resmi diubah untuk membentuk suatu pemerintah yang berdasar hukum dan berorientasi melayani. Mereka juga mengeluarkan komunike yang menyerukan pembentukan komite keamanan negara. Tetapi rinciannya belum diberikan.
Pertemuan itu, yang diikuti seluruh anggota Komite Sentral Partai, dianggap sebagai peluang untuk menyusun masa depan ekonomi China, yang melamban setelah pertumbuhan pesat selama beberapa dekade.