Seorang aktivis yang mempromosikan bahasa Tibet, Kamis (4/1) diadili di China Barat karena didakwa menyulut separatisme, setelah ia tampil dalam video dokumenter yang diproduksi The New York Times. Ini menyoroti risiko yang kerap dihadapi warga China sewaktu berbicara kepada media asing mengenai isu-isu rawan.
Pengacara Tashi Wangchuk, Liang Xiaojun, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa seorang hakim di provinsi Qinghai mendengar argumen lisan selama empat jam dan akan mengeluarkan putusannya pada tanggal yang belum ditentukan.
Tashi (32 tahun), telah menyatakan tidak bersalah. Jika divonis bersalah, ia menghadapi ancaman hukuman penjara lima hingga 15 tahun, kata Liang.
Liang menyatakan para jaksa mengajukan barang bukti yang berfokus pada video sembilan menit yang dibuat the Times pada tahun 2015, yang menceritakan betapa Tashi berupaya menggugat para pejabat setempat karena menolak pendidikan budaya dan bahasa Tibet. Situs web the Times diblokir di China.
Tashi ditahan pada Januari 2016, dua bulan setelah the Times mempublikasikan video dan artikel terkait. Liang mengatakan Tashi, yang telah dipenjarakan selama dua tahun sambil menunggu diadili, diperlakukan dengan baik dalam tahanan dan dalam kondisi kejiwaan yang baik.
Liang menambahkan bahwa Tashi diberi waktu yang longgar untuk mengemukakan pembelaannya, yang mengajukan argumen bahwa tampil dalam dokumenter itu tidak sama dengan kegiatan separatis. [uh]