Wilayah Catalonia, Spanyol, yang menyelenggarakan referendum kemerdekaan, Minggu, di tengah-tengah aksi penumpasan yang diwarnai kekerasan oleh polisi federal, kemungkinan akan menyatakan kemedekaan pekan ini atau secepatnya pekan depan.
Carles Puigdemont, pemimpin wilayah itu, mengatakan kepada BBC, pemerintah regional akan bertindak segera setelah hasil final perhitungan suara diperoleh.
Puigdemont berencana untuk mengeluarkan sebuah pernyataan publik Rabu malam.
Pihak berwenag Catalonia mengatakan 90 persen orang yang memberikan suara pada referendum hari Minggu ingin memisahkan diri dari Spanyol dan menyatakan diri sebagai republik independen. Para pemilih tidak memperdulikan usaha polisi federal yang terkadang diwarnai kekerasan, untuk menutup TPS-TPS dan mencegah mereka memberikan suara. Mahkamah Agung Spanyol sendiri sebelumnya mengatakan, referendum itu tidak sah.
PIhak berwenang mengatakan, sekitar 900 orang terluka dalam konfrontasi dengan polisi. Aksi penumpasan itu mengundang kecaman internasional dan seruan agar dilangsungkannya dialog antara Madrid dan pemerintah regional.
Aksi mogok buruh dan demonstrasi melumpuhkan transportasi dan binis di berbagai penjuru Catalonia, Selasa, sementara Raja Spanyol mengecam pemerintah regional dan mengatakan perilaku pemerintah regional yang tidak bertanggungjawab mengancam stabilitas Catalonia dan Spanyol secara keseluruhan. [ab/uh]
