Pemerintah Burma memastikan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan udara pekan ini terhadap pemberontak etnis di negara bagian Kachin utara, meningkatkan keprihatinan baru tentang proses reformasi dan perdamaian yang rapuh di negara itu.
Dalam wawancara dengan VOA Siaran Burma hari Rabu, juru bicara pemerintah mengakui bahwa “pesawat-pesawat pelatihan” digunakan terhadap pemberontak Kachin dalam menanggapi serangan-serangan oleh Organisasi Kachin Merdeka.
Beberapa pejabat pemerintah tadinya membantah bahwa mereka melakukan serangan udara di daerah yang dikuasai pemberontak. Tetapi para pejabat kemudian mengatakan tentara menggunakan serangan-serangan udara untuk ikut merebut kembali sebuah pangkalan, semasa peningkatan pertempuran awal pekan lalu.
Masing-masing pihak menyalahkan satu sama lain atas peningkatan kekerasan yang berkobar di dekat markas gerilyawan tersebut di Laiza – dekat perbatasan Tiongkok.
Puluhan ribu orang telah mengungsi sejak Juni 2011 ketika pertempuran antara tentara dan pemberontak Kachin berkobar, mengakhiri gencatan senjata selama 17 tahun.
Dalam wawancara dengan VOA Siaran Burma hari Rabu, juru bicara pemerintah mengakui bahwa “pesawat-pesawat pelatihan” digunakan terhadap pemberontak Kachin dalam menanggapi serangan-serangan oleh Organisasi Kachin Merdeka.
Beberapa pejabat pemerintah tadinya membantah bahwa mereka melakukan serangan udara di daerah yang dikuasai pemberontak. Tetapi para pejabat kemudian mengatakan tentara menggunakan serangan-serangan udara untuk ikut merebut kembali sebuah pangkalan, semasa peningkatan pertempuran awal pekan lalu.
Masing-masing pihak menyalahkan satu sama lain atas peningkatan kekerasan yang berkobar di dekat markas gerilyawan tersebut di Laiza – dekat perbatasan Tiongkok.
Puluhan ribu orang telah mengungsi sejak Juni 2011 ketika pertempuran antara tentara dan pemberontak Kachin berkobar, mengakhiri gencatan senjata selama 17 tahun.