Brazil mengalami kekeringan terburuk sejak pengukuran nasional dimulai lebih dari 70 tahun lalu. Data menunjukkan bahwa hingg 59% wilayah negara itu, atau setara dengan setengah dari luas Amerika Serikat, mengalami tekanan.
Sungai-sungai utama di lembah Amazon mencatat titik terendah dalam sejarah, dan telah menelantarkan puluhan komunitas, seperti Kota Coari, di negara bagian Amazonas.
Penduduk Coari kesulitan mendapatkan pangan, air, dan obat-obatan, karena akses utama ke kota itu melalui air.
Rita Gomes, salah seorang warga, telah tinggal di sebuha rumah terapung di pinggiran Sungai Solimoes selama 24 tahun. Ia kini perlu berjalan di atas area sungai yang mengering untuk mengambil barang-barang yang tiba bagi para warga di Coari.
"Sangat berbahaya jika [kita] terjatuh di lumpur, karena kadang-kadang terdapat ikan pari yang terjebak di sungai, sehingga kami berjalan perlahan melewatinya," ujar Gomes.
Kekeringan bukan satu-satunya masalah yang melanda negara di selatan Amerika itu.
Sejak awal tahun hingga 8 September, Brazil mencatat hampir 160.000 kebakaran, tahun terburuk sejak 2010.
Umumnya kebakaran itu disebabkan ulah manusia sebagai bagian dari proses penggundulan hutan atau pembersihan padang rumput dan lahan pertanian.
Sejauh ini, area seluas Italia telah terbakar di Brazil, dan asap semakin menyulitkan perjalanan melintasi sungai-sungai.
“Kekeringan ini benar-benar merugikan kami,” kata petani Isabel Lima sewaktu ia hendak meninggalkan perahunya.
Ketinggian air sungai mencatat titik terendah dalam sejarah dan hujan lebat diperkirakan baru akan turun Oktober mendatang. [ka/jm]
Forum