Tautan-tautan Akses

Borobudur Writers And Cultural Festival 2014 Beri Penghargaan Pada Sejarawan Inggris


Panitia Borobudur Writers and Cultural Festival
Panitia Borobudur Writers and Cultural Festival

Borobudur Writers and Cultural Festival 2014 memberikan penghargaan Sang Hyang Kamahayanirkan Award kepada sejarawan asal Inggris yang mendedikasikan 40 tahun melakukan studi mengenai Pangeran Diponegoro.

Borobudur Writers and Cultural Festival 2014 adalah festival yang diselenggarakan untuk ketiga-kalinya oleh Yayasan Samana bekerjasama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Diikuti oleh sekitar 250 penulis,wartawan, sejarawan dan ilmuwan lainnya, festival mengetengahkan tema Ratu Adil: Kuasa dan Pemberontakan di Nusantara.

DR. G. Budi Subanar, salah satu pembicara dalam festival kali ini mengatakan, visi tentang Ratu Adil terdapat pada kelompok sosial masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Tema tersebut juga relevan dengan kondisi Indonesia saat ini.

Borobudur Writers And Cultural Festival 2014 Beri Penghargaan Pada Sejarawan Inggris
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:02 0:00

Festival berlangsung di komplek candi Borobudur, diisi dengan serangkaian diskusi mengenai tema Ratu Adil dari berbagai sudut pandang oleh para ilmuwan, peluncuran buku dan baca puisi. Pergelaran kesenian tradisi dan musik diselenggarakan di desa Tutup Ngisor yang terletak diantara Gunung Merapi dan Merbabu, serta pemutaran film berjudul Senyap karya Joshua Oppenheimer.

Penutupan Festival di Yogyakarta Sabtu malam (15/11) ditandai dengan penyerahan penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award kepada sejarawan asal Inggris Peter Carey yang mendedikasikan 40 tahun waktunya untuk melakukan riset tentang Pangeran Diponegoro.

Seno Joko Suyono dari Yayasan Samana mengatakan Peter Carey telah melakukan riset tentang Diponegoro secara komprehensif.

“Peter Carey itu seumur hidupnya mendedikasikan diri untuk meneliti tentang Pangeran Diponegoro. Yang menarik, dia itu mampu meneliti sisi batin Diponegoro. Dengan tiga volume buku itu Peter Carey mampu mengetengahkan sisi batin (Diponegoro) dan ia (Diponegoro) sebagai Heru Cokro dan percaya betul bahwa dirinya adalah Ratu Adil yang ditugaskan oleh Tuhan untuk memimpin rakyat Jawa menuju masyarakat yang bahagia," ujar Seno Joko Suyono.

Dengan penghargaan itu, Peter Carey berharap masyarakat lebih menghargaai sejarah dan meneladani apa yang dilakukan DIponegoro yang berusaha keras untuk menjadi orang yang utama, dengan kualitas moral dan ilmu diatas rata-rata orang yang seharusnya bisa dilakukan oleh setiap orang Indonesia.

Lailly Prihatiningtyas, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mengatakan, festival mendukung keberadaan candi Borobudur yang sebenarnya merupakan pusat berbagai ilmu yang harus terus digali.

Recommended

XS
SM
MD
LG