Boris Johnson, politisi yang kemungkinan akan menjadi PM Inggris berikutnya, hari Kamis (11/7) membantah dia memainkan peran dalam pengunduran diri Duta Besar Inggris di Washington. Dubes Kim Darroch mengundurkan diri setelah diserang oleh Presiden Trump.
Politisi Inggris baik dari pihak berkuasa maupun oposisi, telah menuduh Johnson sebagai tidak punya nyali karena tidak membela Dubes Kim Darroch, dan pengunduran diri Dubes Inggris karena tekanan pemimpin asing itu merupakan pukulan keras pada diplomasi dan kekuatan Inggris.
“Ini merupakan tantangan langsung pada sebuah negara berdaulat,” kata Tom Tugendhat, seorang anggota partai Koservatif yang memimpin komite luar negeri di Parlemen Inggris.
Dia menambahkan, “Inggris seharusnya tidak boleh di-bully.”
Johnson mengatakan kepada Harian The Sun, “aneh” kalau orang menuduh dirinya sebagai penyebab pengunduran diri Darroch, yang undur menyusul kisruh seputar pembocoran kawat-kawat diplomatik, dan didalamnya dia menggambarkan Gedung Putih sebagai disfungsional, ceroboh, dan tidak kompeten. (jm/al)