Pihak berwenang di Irak mengatakan, serangkaian pemboman di berbagai penjuru ibukota, Baghdad, menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai sejumlah lainnya hari Senin (20/1), sementara pasukan keamanan memerangi militan Muslim Sunni di Fallujah dan Ramadi, Irak Barat.
Serangan paling banyak menelan korban terjadi di distrik Abu Dsheer, Baghdad Selatan, yang umumnya dihuni warga Muslim Syiah, dimana sebuah bom mobil diledakkan di sebuah pasar yang ramai, menewaskan tujuh orang dan melukai 18 lainnya.
Lima pemboman pada hari Senin terjadi di distrik-distrik di ibukota yang umumnya dihuni warga Syiah, sementara dua lainnya di kawasan yang banyak dihuni Muslim Sunni.
Dalam kekerasan lain, dua bom mobil meledak di Kirkuk, Irak Utara, menewaskan dua orang. Seorang warga yang terluka menyalahkan pemerintah karena tidak dapat mengontrol situasi.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas aksi-aksi pemboman itu.
Sementara itu, para militan terkait al-Qaida meningkatkan cengkeramannya di Falujjah, sebuah kota dekat Baghdad yang sudah tidak lagi dalam kontrol pemerintah selama berpekan-pekan.
Para pejuang yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Levant membentuk pengadilan Islam, menculik para pejabat senior termasuk seorang polisi senior dan beberapa kepala suku, dan menyerukan melalui pengeras-pengeras suara di mesjid yang mengajak para Muslim memerangi pasukan keamanan Irak.
Pertempuran sporadis kembali berkobar di Fallujah dan Ramadi pada hari Senin.
Serangan paling banyak menelan korban terjadi di distrik Abu Dsheer, Baghdad Selatan, yang umumnya dihuni warga Muslim Syiah, dimana sebuah bom mobil diledakkan di sebuah pasar yang ramai, menewaskan tujuh orang dan melukai 18 lainnya.
Lima pemboman pada hari Senin terjadi di distrik-distrik di ibukota yang umumnya dihuni warga Syiah, sementara dua lainnya di kawasan yang banyak dihuni Muslim Sunni.
Dalam kekerasan lain, dua bom mobil meledak di Kirkuk, Irak Utara, menewaskan dua orang. Seorang warga yang terluka menyalahkan pemerintah karena tidak dapat mengontrol situasi.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas aksi-aksi pemboman itu.
Sementara itu, para militan terkait al-Qaida meningkatkan cengkeramannya di Falujjah, sebuah kota dekat Baghdad yang sudah tidak lagi dalam kontrol pemerintah selama berpekan-pekan.
Para pejuang yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Levant membentuk pengadilan Islam, menculik para pejabat senior termasuk seorang polisi senior dan beberapa kepala suku, dan menyerukan melalui pengeras-pengeras suara di mesjid yang mengajak para Muslim memerangi pasukan keamanan Irak.
Pertempuran sporadis kembali berkobar di Fallujah dan Ramadi pada hari Senin.