Tautan-tautan Akses

Bom Pinggir Jalan Tewaskan 4 Tentara Pakistan


Joshua Boyle berbicara pada wartawan setelah tiba bersama istri dan ketiga anaknya di bandara internasional Toronto Pearson, hampir lima tahun setelah ia dan istrinya diculik di Afghanistan pada tahun 2012 oleh jaringan aliansi Taliban, Haqqani, di Toronto, Ontario, 13 Oktober 2017.
Joshua Boyle berbicara pada wartawan setelah tiba bersama istri dan ketiga anaknya di bandara internasional Toronto Pearson, hampir lima tahun setelah ia dan istrinya diculik di Afghanistan pada tahun 2012 oleh jaringan aliansi Taliban, Haqqani, di Toronto, Ontario, 13 Oktober 2017.

Para pejabat di Pakistan mengatakan serangan bom pinggir jalan hari Minggu  (15/10) menewaskan sedikitnya 4 tentara dan melukai beberapa lainnya dekat perbatasan Afghanistan.

Pasukan tersebut turut dalam satuan pencari yang dikerahkan ke daerah suku terpencil Kurram untuk memburu orang-orang yang menyandera keluarga Amerika-Kanada yang diselamatkan pasukan Pakistan pekan lalu berdasarkan informasi intelijen Amerika, kata tentara Pakistan.

Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas perencanaan serangan bom itu dan memberi angka korban jiwa tentara Pakistan yang jauh lebih tinggi daripada angka yang dilaporkan secara resmi. Kelompok militan itu sering membesar-besarkan jumlah korban serangan serupa.

Caitlan Coleman warga Amerika yang berusia 31 tahun, suaminya warga Kanada Joshua Boyle usia 34 tahun, dan tiga anak mereka yang masih kecil dibebaskan hari Rabu dalam beberapa jam setelah para penculik mengangkut mereka ke Kurrman dari Afghanistan dengan melintasi perbatasan yang tidak mendapat penjagaan. Setibanya di Toronto, Boyle mengungkapkan penculik mereka, anggota Jaringan Haqqani yang terkait Taliban, memerkosa isterinya dan membunuh seorang dari 4 anak mereka, sorang bayi putri.

Taliban Afghanistan hari Minggu membantah tuduhan Boyle dengan mengatakan tuduhan itu palsu dan dibuat-buat. Taliban mengatakan tuduhan itu adalah propaganda musuh untuk menjelek-jelekkan kelompok pemberontak tersebut. Presiden Amerika Donald Trump menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Pakistan atas pertolongan mereka menyelamatkan keluarga tersebut dan menggambarkan tindakan itu sebagai "saat yang positif" dalam hubungan bilateral, yang selama bertahun-tahun ini telah dicemari sikap saling tidak percaya dan curiga. [gp]

Recommended

XS
SM
MD
LG