Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 117 lainnya luka-luka dalam ledakan bom hari Senin (17/8) di dekat sebuah kuil di pusat kota Bangkok yang juga merupakan lokasi wisata paling dikenal. Lokasi ini dikelilingi oleh beberapa hotel bintang lima dan pusat perbelanjaan kelas atas.
Ledakan dahsyat yang bisa terdengar sejauh beberapa blok itu meluluhlantakkan lokasi itu, membuat beberapa bagian tubuh terlempar ke seluruh perempatan Rachaprasong itu, memecahkan kaca-kaca jendela dan membuat sejumlah sepeda motor terbakar. Ledakan terjadi pada sore hari yang sibuk sewaktu daerah itu dipadati wisatawan, orang-orang yang sedang berbelanja dan pulang kantor.
Gambar video setelah ledakan terjadi menunjukkan suasana kepanikan dan depresi, di mana orang-orang tampak berlarian menyelamatkan diri dan menangis di tengah reruntuhan. Seorang petugas darurat berupaya menyelamatkan korban dengan melakukan pernafasan buatan.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas pemboman itu.
“Siapa pun yang memasang bom ini sangat keji”, ujar Kepala Polisi Thailand Somyot Poompummuang, “Bom ini ditujukan untuk membunuh karena setiap orang tahun bahwa pada jam 7 sore kuil ini akan dipadati warga Thailand dan wisatawan asing. Memasang bom di sini berarti mereka ingin banyak orang tewas.”
Menurut Pusat Medis Darurat Narinthorn sedikitnya 18 orang dipastikan tewas dan 117 lainnya luka-luka. Korban tewas mencakup warga China dan seorang warga Filipina.
"Kami telah melihat enam jenazah ditutupi kain di dekat kuil Erawan," ujar koresponden VOA Steve Herman dari lokasi. Seorang lainnya diangkut ke dalam sebuah ambulans.
Diperkirakan ratusan orang berada di dalam kuil tersebut, ujar Herman.
Kamera CCTV menangkap saat-saat ledakan. Video lainnya dari lokasi memperlihatkan potongan-potongan anggota tubuh tergeletak di jalanan dan di atap mobil-mobil yang diparkir dekat lokasi.
Seorang pria yang mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang petugas polisi di lokasi mengatakan ledakan berasal dari sebuah bom, bukan tabrakan kendaraan seperti sebelumnya dilaporkan sejumlah media.