Sebuah bom pinggir jalan pada hari Jumat (19/5) menghantam konvoi militer Amerika di utara ibukota Afghanistan, Kabul, namun "tidak ada korban yang dilaporkan," kata militer AS.
Tanpa berbagi rincian lebih lanjut, juru bicara militer AS mengatakan kepada VOA "kendaraan yang lumpuh itu sudah diamankan dan konvoi akan melanjutkan dan menyelesaikan misinya."
Tapi TV lokal TOLOnews mengutip beberapa saksi yang mengatakan bahwa ledakan di Charikar, ibukota provinsi Parwan, menyebabkan beberapa korban jiwa, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Konvoi militer AS biasanya melakukan misi bersama dengan pasukan keamanan Afghanistan.
Taliban langsung mengaku bertanggung jawab atas kekerasan tersebut, dengan mengklaim telah menyebabkan beberapa tentara AS tewas, meskipun kelompok pemberontak tersebut sering membesar-besarkan jumlah korban untuk serangan semacam itu.
Di tempat lain, seorang polisi Afghanistan telah menembak mati lima rekannya di provinsi Nangarhar timur.
Insiden semalam yang disebut "serangan orang dalam" itu terjadi di sebuah pos terdepan di distrik Ghanikhil. Si penembak lari dari tempat kejadian setelah mengumpulkan senjata api korban.
Tidak ada yang segera mengklaim tanggung jawab, namun penyerang sering bergabung dengan barisan Taliban setelah melakukan kekerasan demikian. [as]