Boeing 737 Max akan diberi lampu hijau untuk melanjutkan penerbangan di Eropa minggu depan, setelah hampir dua tahun dievaluasi menyusul dua kecelakaan mematikan yang membuat pesawat itu dilarang terbang di seluruh dunia.
Patrick Ky, direktur eksekutif Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa, atau EASA, mengatakan kepada wartawan, Selasa (19/1), pesawat itu akan diizinkan terbang selama memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh badan tersebut dan bahwa para pilotnya selalu mengikuti pelatihan mereka.
“Pesawat itu akan diizinkan untuk terbang lagi mulai minggu depan, '' katanya pada acara daring yang diselenggarakan oleh Asosiasi Wartawan Penerbangan Jerman.
Pesawat-pesawat Boeing 737 Max dilarang dioperasikan pada Maret 2019 menyusul jatuhnya penerbangan Lion Air di dekat Jakarta pada 29 Oktober 2018, dan penerbangan Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019, yang menewaskan total 346 orang. Tim penyelidik memastikan bahwa penyebab kecelakaan itu adalah sistem komputer yang salah yang mendorong hidung pesawat mengarah ke bawah dalam penerbangan dan tidak dapat ditanggulangi oleh pilot.
Perubahan yang diamanatkan oleh EASA termasuk sertifikasi ulang sistem kontrol penerbangan pesawat, yang disebut Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver, atau MCAS, yang bukan merupakan bagian dari model-model 737 sebelumnya.
Boeing 737 Max kembali mengudara di Amerika Serikat bulan lalu, setelah Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menyetujui perubahan yang dilakukan Boeing pada sistem kontrol penerbangan otomatisnya.
Pesawat itu juga telah diizinkan oleh Brasil untuk melanjutkan penerbangan, sementara Dinas Transportasi Kanada mengatakan awal pekan ini bahwa pesawat itu telah diizinkan untuk mulai terbang lagi Rabu. [ab/uh]