Hukuman 10 tahun penjara yang dijatuhkan Vietnam terhadap seorang blogger yang mempertanyakan tanggapan pemerintah atas insiden kimia beracun dan beberapa tindakan pemerintah lainnya menunjukkan ketidaksabaran pemerintah yang meningkat terhadap kecaman online mengenai korupsi dan ketidakefisienan.
Mahkamah Banding Vietnam hari Kamis (30/11) mendukung hukuman bagi blogger Nguyen Ngoc Nhu Quynh, yang menulis dengan nama “Induk Cendawan.” Quynh telah menulis 18 postingan Facebook yang merupakan propaganda menentang negara, kata pengadilan dalam peradilan satu-hari bulan Juni lalu.
“Saya kira hukuman itu dimaksudkan sebagai intimidasi terhadap para blogger lain,” kata Trung Nguyen, dekan hubungan internasional di Universitas Ho Chi Minh.
“Saya kira pemerintah ingin menakut-nakuti para blogger lain. Kalau mereka terus menulis blog yang mengeritik pemerintah, mereka harus menanggung akibat yang sangat-sangat berat,” tambahnya.
Rentetan penangkapan yang paling sedikit sejak tahun 2016 menunjukkan kepekaan pemerintah terhadap persepsi rakyat mengenai korupsi dan ketidakefisienan pemerintah, kata para pakar.
Tetapi, beberapa orang mengatakan kritikan internet mungkin kelak akan mendorong para pejabat menjalankan pemerintahan yang lebih bersih. [gp]
