Dalam upaya diplomatik terbaru untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza dan Lebanon, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis (24/10) bahwa para negosiator akan bertemu “dalam beberapa hari mendatang.” Ia juga mengumumkan bantuan tambahan sebesar $135 juta dari AS untuk warga sipil Palestina.
“Mengacu pada para negosiator yang kembali berkumpul, yang dimaksud secara khusus adalah negosiasi tentang pengembalian sandera dan gencatan senjata untuk Gaza, dan itulah seluruh fokus pekerjaan mereka. Selain itu, ada pekerjaan yang juga kami lakukan dengan sangat intensif di Lebanon untuk mencapai resolusi diplomatik,” kata Blinken dalam konferensi pers di Doha, bersama Perdana Menteri yang merangkap Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
AS kini berdiskusi dengan mitra-mitra regional mengenai rencana yang memungkinkan Israel untuk menarik diri dari Gaza, memastikan bahwa Hamas tidak dapat membangun kembali kekuatan, dan mendukung rakyat Palestina dalam memerintah, mengamankan, dan membangun kembali Gaza.
“Hari ini, kami mengumumkan bantuan tambahan kemanusiaan $135 juta untuk air, sanitasi, kesehatan ibu untuk warga Palestina di Gaza, di Tepi Barat, serta di kawasan tersebut,” tambah Blinken.
Ia menekankan urgensi menangani krisis kemanusiaan di Gaza, dengan mencatat tantangan luar biasa yang dihadapi anak-anak, perempuan, dan laki-laki setiap hari. “Itu semakin mendesak dengan semakin dekatnya musim dingin,” kata Blinken.
Pengumuman itu membuat total bantuan kemanusiaan AS menjadi lebih dari $1,2 miliar sejak 7 Oktober tahun lalu.
Masih belum jelas apakah Hamas siap untuk terlibat dalam perundingan gencatan senjata setelah kematian pemimpinnya, Yahya Sinwar.
“Kami berkoordinasi erat dengan Mesir pada setiap jenis inisiatif yang akan muncul di perundingan. Hari ini, ada diskusi yang sedang berlangsung antara Mesir dan Hamas. Kami berharap bahwa diskusi ini akan menghasilkan sesuatu yang positif. Dan diskusi yang akan diadakan sesudahnya, itu akan menjadi tindak lanjut untuk itu,” kata Perdana Menteri Qatar Al Thani kepada wartawan.
Al Thani menambahkan bahwa negosiator AS akan segera bertemu dengan para utusan Israel di Doha dalam upaya untuk mencapai terobosan.
Rencana Jenderal
Pada hari Kamis, Blinken menegaskan kembali penolakan Amerika Serikat terhadap pendudukan kembali Israel di Gaza pascaperang dan “sepenuhnya dan secara mendasar” menolak apa yang disebut sebagai “Rencana Jenderal,” sebuah usulan oleh pensiunan jenderal Israel yang diduga bertujuan untuk memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza utara dalam upaya untuk membuat militan Hamas kelaparan.
Blinken juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakinkannya dalam pertemuan mereka bahwa gagasan demikian bukanlah kebijakan pemerintah Israel. “Pemerintah Israel mengatakan bahwa ini bukanlah kebijakan Israel,” kata Blinken kepada wartawan.
Sementara salah satu agenda Blinken adalah untuk mengupayakan peningkatan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza, Prancis menyelenggarakan konferensi internasional pada hari Kamis di Paris untuk mengumpulkan dana guna membantu mereka yang terkena dampak perang antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.
Prancis mengumumkan janji bantuan sebesar $108 juta, sementara Jerman mengatakan pihaknya menyumbang $103 juta untuk bantuan di Lebanon.
Setelah mengadakan pembicaraan di Israel dan Arab Saudi minggu ini, Blinken pada hari Kamis bertemu dengan emir Qatar yang berkuasa, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Menteri Luar Negeri merangkap perdana menteri negara itu, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menjelang diskusi dengan pejabat Arab pada hari Jumat di London. [lt/ka]
Forum