Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Minggu (2/4) mendesak pembebasan wartawan Wall Street Journal (WSJ) dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Rusia menuduh wartawan AS Evan Gershkovich melakukan aktivitas mata-mata.
Dinas keamanan Rusia (FSB) mengatakan pada hari Kamis (30/4) bahwa pihaknya telah menangkap Gershkovich, yang dituduh telah mengumpulkan informasi tentang sebuah perusahaan pertahanan Rusia yang merupakan sebuah rahasia negara.
Wall Street Journal membantah Gershkovich telah memata-matai. Gedung Putih menyebut tuntutan spionase dengan ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun itu “konyol.”
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Lavrov memberi tahu Blinken, tidak dapat diterima bahwa Washington mempolitisasi kasus tersebut, seraya menambahkan bahwa nasib Gershkovich ada di tangan pengadilan. Ia mengulangi pernyataan Rusia sebelumnya bahwa wartawan itu “tertangkap basah” minggu lalu, tanpa memberikan bukti apa pun.
Percakapan langsung antara Blinken dan Lavrov jarang terjadi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Keduanya berbincang secara tatap muka untuk pertama kalinya sejak invasi di sela-sela konferensi G20 di New Delhi 2 Maret lalu.
Dalam persidangan tertutup hari Kamis (30/3), Gershkovich ditempatkan dalam tahanan prasidang sampai 29 Mei di penjara Lefortovo Moskow.
Banyak pengamat Barat dan beberapa pakar Rusia menilai penangkapan itu merupakan langkah Moskow untuk memiliki alat tawar dengan Washington, empat bulan setelah pertukaran tahanan yang banyak disoroti antara bintang basket Amerika Brittney Griner dengan pedagang senjata Rusia Viktor Bout.
Grinner telah mendesak pemerintah Biden untuk menggunakan “semua cara yang memungkinkan” untuk membebaskan Gershkovich. [rd/lt]
Forum