Dancing Bear Toys and Gifts di Frederick, negara bagian Maryland, menjual produk-produk yang tidak dijual di banyak toko besar, terutama hasil kerajinan tangan, seperti sabun-sabun kecil untuk anak-anak berbentuk seperti irisan semangka, cupcakes, bebek dan blok-blok bangunan.
Joanna Rizzo dari Dancing Bear mengungkapkan, sabun-sabun buatan perusahaan SoapPrizes diminati pelanggannya, yang menjadi semakin tertarik setelah tahu bahwa sabun-sabun itu diproduksi secara lokal.
"Kami akan selalu memberitahu mereka, produksi sabun-sabun ini dimulai dari seorang gadis mengagumkan bernama Julia," ungkapnya.
Julia Schillaci adalah anak perempuan berusia 7 tahun yang ingin memulai bisnis sendiri. Ia membuat sabun-sabun itu dengan bantuan ibunya. Beth Schillaci mendirikan SoapPrizes bersama putrinya tahun lalu. Pakar pemasaran itu menganggapnya sebagai kesempatan yang mendidik bagi Julia. Juga sebagai proses pembelajaran.
Membuat sabun-sabun batangan dari bahan-bahan yang semuanya alami mengilhami veteran angkatan darat Ken Stopinski, berusia 48 tahun, untuk memulai usaha, Alexandria Soap Works, dua tahun lalu.
Formula Stopinski untuk sabun-sabun buatannya mencakup air, natrium hidroksida dan tiga jenis minyak: kelapa, sawit, dan zaitun. Setelah mencampur semua bahan itu, Stopinski menuangkan campuran itu ke dalam cetakan kayu. Ia lalu memotong balok sabun menjadi 22 batang sabun, dan membiarkan mereka selama dua bulan.
"Kita biarkan supaya airnya menguap. Itu akan membuat batang-batang sabun itu sangat bagus dan keras," paparnya.
Awalnya, Stopinski menghadiahkan sabun-sabun buatannya kepada teman-teman dan kenalan. Merekalah yang mendesaknya agar mencoba menjual sabun-sabun itu.
Dengan gairah yang tercurah untuk produk-produk buatan sendiri, dan strategi untuk berbisnis, pengusaha-pengusaha sabun ini mulai meningkatkan bisnis.
Joanna Rizzo dari Dancing Bear mengungkapkan, sabun-sabun buatan perusahaan SoapPrizes diminati pelanggannya, yang menjadi semakin tertarik setelah tahu bahwa sabun-sabun itu diproduksi secara lokal.
"Kami akan selalu memberitahu mereka, produksi sabun-sabun ini dimulai dari seorang gadis mengagumkan bernama Julia," ungkapnya.
Julia Schillaci adalah anak perempuan berusia 7 tahun yang ingin memulai bisnis sendiri. Ia membuat sabun-sabun itu dengan bantuan ibunya. Beth Schillaci mendirikan SoapPrizes bersama putrinya tahun lalu. Pakar pemasaran itu menganggapnya sebagai kesempatan yang mendidik bagi Julia. Juga sebagai proses pembelajaran.
Membuat sabun-sabun batangan dari bahan-bahan yang semuanya alami mengilhami veteran angkatan darat Ken Stopinski, berusia 48 tahun, untuk memulai usaha, Alexandria Soap Works, dua tahun lalu.
Formula Stopinski untuk sabun-sabun buatannya mencakup air, natrium hidroksida dan tiga jenis minyak: kelapa, sawit, dan zaitun. Setelah mencampur semua bahan itu, Stopinski menuangkan campuran itu ke dalam cetakan kayu. Ia lalu memotong balok sabun menjadi 22 batang sabun, dan membiarkan mereka selama dua bulan.
"Kita biarkan supaya airnya menguap. Itu akan membuat batang-batang sabun itu sangat bagus dan keras," paparnya.
Awalnya, Stopinski menghadiahkan sabun-sabun buatannya kepada teman-teman dan kenalan. Merekalah yang mendesaknya agar mencoba menjual sabun-sabun itu.
Dengan gairah yang tercurah untuk produk-produk buatan sendiri, dan strategi untuk berbisnis, pengusaha-pengusaha sabun ini mulai meningkatkan bisnis.