Tautan-tautan Akses

Biden Umumkan Rencana untuk Perluas Akses ke Layanan Kesehatan


Mantan Presiden Barack Obama (kanan) mengunjungi Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, disaksikan Wapres Kamala Harris hari Selasa, 5 April 2022.
Mantan Presiden Barack Obama (kanan) mengunjungi Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, disaksikan Wapres Kamala Harris hari Selasa, 5 April 2022.

Presiden AS Joe Biden Selasa (5/4) mengumumkan rencana untuk memperluas akses ke layanan kesehatan dengan mengusulkan perubahan pada UU Layanan Kesehatan "Affordable Care Act" (ACA) atau lebih dikenal sebagai "Obamacare". Perubahan itu akan memungkinkan jutaan lagi keluarga Amerika membeli asuransi kesehatan dan memperoleh keringanan pajak guna menutup biayanya.

AS adalah satu-satunya negara maju yang tidak menyediakan asuransi kesehatan untuk semua warganya. Sekitar 8,6 persen orang Amerika, atau 28 juta penduduk, tidak memiliki akses ke asuransi kesehatan pada tahun 2020, demikian menurut data Biro Sensus AS.

Presiden Joe Biden ingin memperkecil angka itu. “Kalau aturan yang saya usulkan itu sudah disusun, mulai tahun depan para keluarga di Amerika akan memperoleh bantuan yang mereka butuhkan untuk liputan kesehatan sepenuhnya. Setiap anggota keluarga,” jelasnya.

Biden mengumumkan proposalnya Selasa di Gedung Putih bersama mantan Presiden Barack Obama, yang dulu menandatangani ACA atau Obamacare, UU layanan kesehatan menyeluruh pada Maret 2010.

Presiden Joe Biden (tengah) melihat ke arah mantan Presiden Barack Obama usai menandatangani Keppres mengenai "Affordable Care Act" di Gedung Putih, Selasa (5/4).
Presiden Joe Biden (tengah) melihat ke arah mantan Presiden Barack Obama usai menandatangani Keppres mengenai "Affordable Care Act" di Gedung Putih, Selasa (5/4).

Kali ini Barack Obama untuk pertama kalinya berkunjung ke Gedung Putih sejak meninggalkan jabatan sebagai presiden pada 2017, setelah dua masa jabatan bersama Biden sebagai Wapres.

“Menyediakan layanan kesehatan lebih baik dan lebih banyak perlindungan untuk jutaan warga di seluruh negara ini membuat saya bangga," puji Obama.

Perubahan yang diusulkan Presiden Biden pada ACA akan memperbaiki beberapa kekurangan.

Berdasarkan peraturan yang sekarang, seorang anggota keluarga yang membeli asuransi kesehatan lewat majikannya tidak akan memperoleh keringanan pajak, meskipun mereka membutuhkannya untuk menutup biaya polis asuransi itu. Ketimpangan ini berpengaruh pada 5 juta penduduk, demikian menurut Gedung Putih.

Wakil Partai Republik di Kongres, Kevin Brady yang juga menjabat sebagai ketua di Komite Peranggaran DPR Amerika, mengecam keputusan itu dan menuduh Biden menyalahgunakan mekanisme perintah eksekutif.

Layanan kesehatan di Amerika merupakan sebuah sistem gabungan antara sektor public dan swasta, dan sekitar 65% penduduk Amerika memiliki asuransi kesehatan dari sektor swasta, sementara lainnya bergantung pada asuransi yang disediakan oleh pemerintah, termasuk Medicare dan Medicaid.

Bill Hoagland adalah senior vice president dari Bipartisan Policy Center. Melalui Skype dia berkomentar, “Amerika adalah sebuah negara yang sangat berkiblat pada sektor swasta, dan majikan yang menyediakan asuransi. Situasi ini menimbulkan kesenjangan, antara warga yang tidak memiliki layanan kesehatan dan warga dari negara yang memiliki layanan kesehatan universal.”

Biden Umumkan Rencana untuk Perluas Akses ke Layanan Kesehatan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:26 0:00

Sekitar 55 persen dari warga Amerika mendukung kehadiran ACA, demikian temuan jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Kaiser Family Foundation.

Selama pemerintahan Trump, para anggota Republik di Kongres berulangkali berusaha membatalkan ACA tetapi gagal.

Sejak Biden menjabat, pendaftaran dan liputan lewat ACA telah mencapai puncaknya. UU ini berhasil mengurangi jumlah orang yang tidak memiliki asuransi secara signifikan, yang pernah mencapai 46,5 juta warga. [jm/ka]

XS
SM
MD
LG