Tautan-tautan Akses

Biden Umumkan Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza


U.S. President Joe Biden delivers remarks on a Gaza ceasefire deal at the White House in Washington
U.S. President Joe Biden delivers remarks on a Gaza ceasefire deal at the White House in Washington

Presiden AS Joe Biden Rabu (15/1) mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas. Sejumlah pemimpin dunia memuji pencapaian yang diharapkan akan mengakhiri konflik yang telah menewaskan 46 ribu warga Palestina dan memulangkan sisa sandera yang ditawan Hamas.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza 'telah dicapai' antara Israel dan Hamas.

"Ini adalah sore yang sangat baik karena akhirnya, saya dapat mengumumkan gencatan senjata," kata Biden, Rabu (15/1), pada saat mengumumkan gencatan senjata itu di Gedung Putih.

Ia menambahkan bahwa "kesepakatan soal sandera telah dicapai antara Israel dan Hamas."

Biden berbicara beberapa saat setelah Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, berbicara di Doha, mengatakan gencatan senjata akan mulai berlaku Minggu (19/1).

Kesepakatan tersebut, yang muncul setelah berminggu-minggu negosiasi yang melelahkan di ibu kota Qatar, menjanjikan pembebasan secara bertahap puluhan sandera yang ditahan Hamas, pembebasan ratusan tahanan Palestina di Israel dan akan memungkinkan ratusan ribu orang terlantar di Gaza untuk kembali ke puing-puing rumah mereka.

Biden mengatakan sandera Amerika akan menjadi bagian dari pembebasan sandera tersebut pada tahap pertama kesepakatan.

“Kesepakatan ini disusun dalam tiga fase. Fase pertama akan berlangsung selama enam minggu. Ini mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh pasukan Israel dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza, serta pembebasan sebagian sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk perempuan, orang tua, dan mereka yang luka-luka. Saya dengan bangga mengatakan Amerika akan menjadi bagian dari pembebasan sandera ini dan tahap pertama juga. Saya dan Wakil Presiden Kamala Harris tidak sabar untuk menyambut mereka,” kata Biden.

Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan yang melelahkan selama berminggu-minggu di ibu kota Qatar ini menjanjikan pembebasan puluhan sandera yang ditahan oleh Hamas secara bertahap, pembebasan ratusan tahanan Palestina di Israel, serta memungkinkan ratusan ribu orang yang mengungsi di Gaza untuk kembali ke tempat tinggal mereka yang tersisa.

Kesepakatan ini juga akan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

PM Qatar Sampaikan Terima Kasih

PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berbicara di ibu kota Doha
PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berbicara di ibu kota Doha

Berbicara di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan, “Saya dapat mengatakan apa yang telah kita lihat dari Amerika dalam beberapa hari terakhir – kolaborasi yang melampaui kedua pemerintahan – adalah demonstrasi yang jelas atas komitmen Amerika untuk mencapai kesepakatan itu. Saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua utusan yang berada di sini bersama kami dalam beberapa hari terakhir, bagaimana mereka memainkan peran penting dalam mencapai momen ini."

Ia melanjutkan, "Bagi kami dan Mesir, mendorong perundingan ini merupakan sesuatu yang harus kami lakukan dan kami harus membantu dan mendukung. Namun kami telah melihat langkah-langkah yang telah diambil baru-baru ini dari AS telah membuahkan hasil pada saat ini.”

Kantor PM Israel Berharap Rincian Segera Selesai

Dalam sebuah pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mereka berharap “rinciannya akan diselesaikan malam ini.”

Seorang pejabat Israel yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan rincian itu berpusat pada konfirmasi daftar tahanan Palestina, yang saat ini menjalani hukuman yang panjang atas serangan berdarah terhadap warga Israel, yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.

Setiap kesepakatan harus disetujui oleh Kabinet Netanyahu.

Masih Banyak Pertanyaan

Setelah resmi, kesepakatan tersebut diharapkan akan menghentikan pertempuran selama enam minggu, yang akan disertai dengan pembukaan perundingan guna mengakhiri perang secara keseluruhan.

Selama enam minggu, 33 dari hampir 100 sandera akan dibebaskan, meskipun masih belum jelas apakah mereka masih hidup.

Masih belum jelas kapan dan berapa banyak warga Palestina yang mengungsi akan dapat kembali ke rumah mereka yang tersisa dan apakah perjanjian itu akan mengarah pada penghentian perang secara menyeluruh dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza; yang merupakan tuntutan utama Hamas selain untuk membebaskan tawanan yang tersisa.

Masih banyak pertanyaan jangka panjang mengenai Gaza pascaperang, termasuk siapa yang akan memerintah wilayah itu atau mengawasi tugas rekonstruksi yang berat setelah konflik brutal yang telah mengacaukan stabilitas Timur Tengah dan memicu protes di seluruh dunia. [ka/jm/em/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG