Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan AS telah “membuka jalan yang aman bagi warga Palestina yang terluka dan bagi warga negara asing untuk keluar” dari Gaza. Biden menggarisbawahi bahwa pemerintahannya “bekerja tanpa henti untuk mengeluarkan para warga AS.
“Kami tak akan menyerah,” ujarnya dalam sambutan di sebuah peternakan di Northfield, Minnesota, pada Rabu (1/11).
Pernyataan itu disampaikan Biden ketika ratusan warga negara asing dan puluhan warga Palestina yang terluka parah diizinkan meninggalkan Gaza untuk pertama kalinya sejak perang Israel-Hamas dimulai lebih dari tiga minggu lalu.
Keberangkatan mereka menuju Mesir melalui perlintasan Rafah terjadi setelah Hamas membebaskan empat sandera dan Israel menyelamatkan seorang tentaranya.
Biden mengatakan dikeluarkannya orang-orang itu adalah hasil “diplomasi Amerika Serikat yang intens dan mendesak” dengan mitra-mitranya di kawasan.
Dibukanya pintu perbatasan Rafah terjadi ketika pasukan Israel semakin merangsek masuk ke Gaza. Serangan udara pada Rabu menghantam kamp pengungsi untuk kedua kalinya dalam beberapa hari.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam perang Israel-Hamas ini telah mencapai 8.805 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. Di wilayah Tepi Barat yang diduduki, sebanyak 130 orang Palestina telah tewas akibat kekerasan dan serangan Israel.
Lebih dari 1.400 orang di Israel terbunuh, sebagian besar adalah warga sipil yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut mengawali pertempuran yang saat ini berlangsung. Selain itu, sekitar 240 sandera dibawa dari Israel ke Gaza oleh Hamas. Seorang tawanan, perempuan tentara Israel, berhasil diselamatkan dalam operasi pasukan khusus. [ka/rs]
Forum