Presiden AS Joe Biden, Rabu (9/10), berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sementara Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza dan Lebanon dan mempertimbangkan tanggapan terhadap serangan rudal Iran baru-baru ini.
Itu percakapan telepon pertama mereka sejak 21 Agustus. Gedung Putih mengatakan Wakil Presiden Kamala Harris bergabung dalam percakapan tersebut.
Netanyahu sedang mempertimbangkan cara membalas Iran yang pada 1 Oktober menembakkan sekitar 200 rudal balistik ke Israel dalam eskalasi besar konflik selama setahun antara Israel dan proksi bersenjata regional Iran.
Biden mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran.
Sementara itu, pejabat kesehatan Palestina, Rabu, mengatakan bahwa serangan Israel sepanjang Selasa malam di Gaza utara dan tengah menewaskan sedikitnya 18 orang. Militer Israel mengatakan pada Rabu bahwa mereka melakukan serangan udara dan darat di Gaza yang menarget militan Hamas.
Gempuran dan perintah evakuasi Israel yang berulang telah membuat warga sipil Palestina tidak memiliki tempat untuk mengungsi, kata PBB. Philippe Lazzarini, kepala Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di platform media sosial X menulis bahwa sedikitnya 400.000 orang terjebak di Gaza utara.
Militer Israel juga melakukan operasi baru udara dan darat pada Rabu yang menarget militan Hizbullah di Lebanon selatan. Mereka mengatakan tiga personelnya terluka dalam pertempuran pada Selasa dan Rabu. Sirene serangan udara berbunyi di Israel utara ketika Hizbullah menembakkan artileri dan roket melintasi perbatasan.
Perdana Menteri Netanyahu mengatakan pada Selasa bahwa militer negaranya telah membunuh calon penerus pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel di Beirut pada 27 September. Tidak ada tanggapan langsung dari Hizbullah, yang biasanya mengonfirmasi kematian orang-orang pentingnya.
Netanyahu mengatakan Israel akan "melakukan apa pun yang diperlukan untuk memulangkan warga kami dengan selamat" di wilayah utara negara itu, yang menjadi sasaran tembakan roket Hizbullah sejak 8 Oktober 2024. Setidaknya 49 tewas di sisi perbatasan Israel tahun lalu. Lebih dari 500 orang tewas di sisi Lebanon dalam periode yang sama. "Israel berhak membela diri. Israel juga berhak menang! Dan Israel akan menang!" kata perdana menteri.
Baik Hamas maupun Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, Inggris, Uni Eropa, Israel, dan negara-negara lain. [ka/lt]
Forum