Presiden AS terpilih Joe Biden menyatakan ia akan lebih agresif dalam memerangi Covid-19, termasuk meningkatkan laju vaksinasi. Sementara itu pemerintah Presiden Donald Trump menolak kritik atas responsnya terhadap pandemi yang telah menewaskan hampir 339 ribu orang di AS.
AS telah mengalami sejumlah perbaikan dalam beberapa hari ini setelah mencapai puncak lonjakan kasus dalam dua bulan, tetapi jumlah kasus baru harian masih bertambah rata-rata lebih dari 180 ribu. Sementara itu para pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan perjalanan berlibur dan pertemuan dapat menyebabkan angka kasus meningkat kembali.
Dengan kurang dari satu bulan sebelum mulai menjabat, Biden seusai pengarahan dari para pakar Selasa mengatakan bahwa pemerintahan Trump “jauh tertinggal” dalam upaya vaksinasinya.
Biden menetapkan sasaran mengimunisasi 100 juta orang dalam 100 hari pertamanya menjabat presiden.
Gerakan Operation Warp pemerintahan Trump menargetkan percepatan pengembangan vaksin. Para pejabat telah memprediksi 20 juta warga Amerika akan divaksinasi hingga akhir Desember. Data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan sekitar 2.1 juta orang telah mendapat vaksinasi dosis pertama dari vaksin dua dosis.
“Hampir 20 juta dosis pertama telah dialokasikan di AS untuk segera dikirim dan disuntikkan atas arahan mereka, dan proses ini maju dengan pesat,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany dalam suatu pernyataan Selasa malam. “Sementara kritikus partisan tidak berbuat apapun selain omong kosong untuk menakut-nakuti rakyat Amerika demi tujuan politik, Presiden Trump memberikan hasil.”
Biden mengatakan dengan ketersediaan vaksin, ia yakin negara akan kembali normal, tetapi tidak dengan segera.
“Beberapa pekan dan bulan mendatang akan sangat berat, periode yang sangat berat bagi bangsa kita, mungkin yang paling berat selama pandemi ini,” katanya.
Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan kepada jaringan televisi CNN bahwa dengan puluhan ribu kasus baru virus corona dicatat di AS setiap hari, penyakit ini “menjadi tidak terkendali dalam banyak hal.”
Sebelumnya pada hari Selasa (28/12), wakil presiden terpilih Kamala Harris dan suaminya, Doug Emhoff, menerima dosis pertama vaksin virus corona.
Harris, seorang kulit hitam dan keturunan India, menerima vaksinnya di fasilitas yang terutama melayani warga kulit hitam Amerika, untuk mengingatkan kaum minoritas, yang lebih banyak terpukul oleh virus corona, agar divaksinasi dalam beberapa bulan mendatang.
Biden menerima vaksinasi pertamanya pekan lalu. [uh/ab]