Presiden Joe Biden pada Minggu (28/1) mengatakan, bahwa AS “akan merespon” setelah tiga tentara Amerika tewas dan puluhan lainnya terluka, dalam sebuah serangan drone pada Minggu malam di Yordania bagian timur laut, dekat perbatasan Suriah. Biden menuduh milisi yang didukung Iran, atas kematian pertama tentara AS setelah serangan berbulan-bulan kelompok tersebut terhadap pasukan Amerika di Timur Tengah, sejak dimulainya perang Israel-Hamas.
Biden, yang sedang melakukan perjalanan di South Carolina, mengajak jamaah untuk mengheningkan cipta saat hadir di ruang perjamuan gereja Baptis.
“Kita mengalami hari yang berat tadi malam di Timur Tengah. Kita kehilangan tiga jiwa pemberani dalam serangan di salah satu pangkalan kita,” katanya. Setelah hening sejenak, Biden menambahkan, “dan kita akan meresponnya.”
Dengan meningkatnya risiko eskalasi militer di wilayah Timur Tengah, para pejabat AS berupaya untuk mengidentifikasi dengan pasti kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun mereka menduga bahwa salah satu dari sejumlah kelompok yang didukung Iran berada di balik serangan itu.
Biden mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa Amerika Serikat “akan meminta pertanggungjawaban semua pihak yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang mereka pilih.” Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan “kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela Amerika Serikat, pasukan kami, dan kepentingan kami.”
Pejuang yang didukung Iran di Suriah timur mulai mengungsi dari pos mereka, karena takut akan serangan udara AS, menurut Omar Abu Layla, seorang aktivis yang berbasis di Eropa yang mengepalai outlet media Deir Ezzor 24. Dia mengatakan kepada Associated Press, bahwa daerah tersebut merupakan benteng pertahanan Mayadeen dan Boukamal.
CentComm AS mengatakan, sedikitnya 34 tentara terluka akibat serangan satu arah drone tersebut, dan delapan di antaranya diterbangkan keluar Yordania untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Laporan tersebut menggambarkan kedelapan orang tersebut berada dalam kondisi stabil.
Pesawat tak berawak berukuran besar itu menghantam pangkalan pendukung logistik di Yordania yang dikenal sebagai Tower 22. Pangkalan tersebut terletak di sepanjang perbatasan Suriah dan sebagian besar digunakan oleh pasukan yang terlibat dalam misi pemberian saran dan bantuan, bagi pasukan Yordania.
CentComm mengatakan, sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS ditempatkan di pangkalan itu. Tiga orang yang tewas dan sebagian besar yang terluka adalah tentara Angkatan Darat, menurut beberapa pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama untuk memberikan rincian yang belum dipublikasikan.
Instalasi kecil tersebut, yang tidak diungkapkan secara terbuka oleh Yordania, mencakup pasukan teknik, penerbangan, logistik, dan keamanan AS. Austin mengatakan pasukan dikerahkan di sana “untuk bekerja demi kekalahan sepenuhnya bagi ISIS.” Tiga pejabat mengatakan, drone itu meledak di dekat tempat tidur tentara, yang menurut mereka, menjadi alasan tingginya jumlah korban. [ns/rs]
Forum