Tautan-tautan Akses

Biden akan Cabut Kuba dari Daftar Negara Sponsor Terorisme


Presiden Joe Biden di Departemen Luar Negeri di Washington, Senin, 13 Januari 2025. (Foto: AP)
Presiden Joe Biden di Departemen Luar Negeri di Washington, Senin, 13 Januari 2025. (Foto: AP)

Pengumuman tersebut juga mengindikasikan bahwa Amerika bermaksud mengurangi tekanan ekonomi terhadap negara pulau tersebut.

Presiden Joe Biden memberi tahu Kongres pada Selasa (14/1) bahwa ia bermaksud untuk menghapuskan Kuba dari daftar negara yang dianggap Amerika Serikat sebagai sponsor terorisme dalam kesepakatan yang difasilitasi oleh Gereja Katolik untuk membebaskan sejumlah tahanan politik di negara pulau tersebut.

Berbicara dengan syarat anonim, sebelum pengumuman tersebut, beberapa pejabat senior pemerintah mengatakan kepada wartawan bahwa puluhan tahanan politik dan lainnya yang menurut para pejabat Amerika ditahan secara tidak adil akan dibebaskan pada siang hari tanggal 20 Januari.

Pengumuman tersebut juga mengindikasikan bahwa Amerika bermaksud mengurangi tekanan ekonomi terhadap negara pulau tersebut.

“Tindakan hari ini menunjukkan bahwa kebijakan Presiden Biden terhadap Kuba, yang berfokus pada pencapaian hasil praktis sehubungan dengan HAM di Kuba, akan memberikan manfaat bagi rakyat Kuba,” kata seorang pejabat senior kepada wartawan, dan mengakui adanya “dialog langsung Havana dengan Gereja Katolik.”

Warga Kuba berjalan di jalan Havana pada 14 Januari 2025. (Foto: AFP)
Warga Kuba berjalan di jalan Havana pada 14 Januari 2025. (Foto: AFP)

Beberapa jam setelah pengumuman Biden itu, Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengatakan pemerintahnya akan membebaskan 553 tahanan secara bertahap setelah melakukan pembicaraan dengan pihak gereja.

Sebelumnya pemerintahnya menyatakan terima kasih.

“Meskipun cakupannya terbatas, ini adalah keputusan yang menunjukkan arah yang benar dan sejalan dengan permintaan yang berkelanjutan dan tegas dari pemerintah dan rakyat Kuba,” kata Kementerian Luar Negeri Kuba dalam siaran persnya.

“Keputusan yang diumumkan Amerika hari ini, memperbaiki, dengan cara yang sangat terbatas, beberapa aspek dari kebijakan yang kejam dan tidak adil,” tambahnya.

Di Kongres, reaksi keras terhadap pengumuman Biden berlangsung cepat.

“Keputusan hari ini tidak dapat diterima,” kata Senator Partai Republik Ted Cruz dalam sebuah pernyataan. “Terorisme yang dilakukan rezim Kuba belum berhenti. Saya akan bekerja sama dengan Presiden Trump dan rekan-rekan saya untuk segera membatalkan dan membatasi dampak buruk dari keputusan tersebut.”

Anggota DPR dari Partai Republik Carlos Gimenez juga mengkritik pengumuman tersebut, dan memperkirakan akan terjadi pembatalan kebijakan yang cepat oleh Presiden terpilih Donald Trump.

“Presiden Biden adalah seorang pengecut yang menyedihkan,” tulis Gimenez di X. “Pada tanggal 20 Januari, akan ada SHERIFF BARU di kota ini & Presiden Trump bersama Menteri Luar Negeri @SenMarcoRubio tidak hanya akan memasukkan #Cuba KEMBALI ke dalam daftar tetapi juga MENGHANCURKAN rezim tersebut sekali & untuk selamanya!”

Menurut kantor berita Associated Press, kelompok dan aktivis hak asasi manusia, termasuk Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat, telah menekan pemerintahan Biden untuk mencabut Kuba dari daftar negara sponsor terorisme guna meringankan penderitaan rakyat Kuba yang merasakan dampak isolasi ekonomi terhadap negara itu. [ab/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG