Tautan-tautan Akses

Biden Akan Bicara dengan Modi tentang Impor Energi Rusia


Presiden Joe Biden saat bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi tahun lalu di Gedung Putih, Washington DC, 24 September 2021. (Foto: Evan Vucci/AP Photo)
Presiden Joe Biden saat bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi tahun lalu di Gedung Putih, Washington DC, 24 September 2021. (Foto: Evan Vucci/AP Photo)

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden pada Senin (11/4) akan bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, ketika Amerika Serikat (AS) telah menegaskan tidak ingin melihat adanya peningkatan impor energi Rusia oleh India.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam keterangan pers pada Minggu (10/4) mengatakan “Presiden Biden akan melanjutkan konsultasi erat kami tentang konsekuensi perang brutal Rusia melawan Ukraina, dan mengurangi dampak destabilisasi pada pasokan global dan pasar komoditas.”

Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Ekonomi Internasional Daleep Singh, yang baru-baru ini telah mengunjungi India, mengatakan AS tidak akan menetapkan “benang merah” untuk India terkait impor energinya dari Rusia. Namun, AS tidak ingin melihat adanya “laju pembelian yang cepat.”

Terpikat oleh diskon besar pasca pemberlakuan sanksi Barat terhadap entitas Rusia, India telah membeli setidaknya 13 juta barel minyak mentah Rusia sejak negara itu menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Menurut data yang dikumpulkan Reuters, nilai ini lebih tinggi dibanding sekitar 16 juta barel minyak mentah yang dibeli India dari Rusia sepanjang tahun 2021 lalu.

India Tidak Beri Sanksi terhadap Rusia

Biden sebelumnya mengatakan di antara anggota kelompok negara “The Quad” hanya India yang “agak goyah” dalam langkah menghadapi Rusia atas invasi ke Ukraina.

Negara Asia Selatan itu telah berupaya menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia dan Barat, tetapi tidak seperti anggota “The Quad” lainnya – AS, Jepang dan Australia – maka India tidak memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

Ukraina pada Minggu (10/4) mengatakan sedang mengupayakan putaran sanksi lain dari Uni Eropa terhadap Rusia dan sekaligus lebih banyak bantuan militer dari sekutu-sekutunya saat bersiap menghadapi serangan besar Rusia di bagian timur negara itu.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus.” [em/jm]

XS
SM
MD
LG