Tautan-tautan Akses

Bertemu PM Australia, Jokowi Tegaskan Indonesia dan ASEAN Inginkan Kawasan Indo-Pasifik yang Damai


Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Admiralty House, Sydney, Australia, 4 Juli 2023. (Istana Kepresidenan RI/Handout Indonesia via REUTERS)
Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Admiralty House, Sydney, Australia, 4 Juli 2023. (Istana Kepresidenan RI/Handout Indonesia via REUTERS)

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Sydney, Australia selama dua hari. Selain berusaha meningkatkan kerja sama antar kedua negara di berbagai bidang, Jokowi menegaskan keinginan Indonesia dan ASEAN untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai.

VOA - Presiden Joko Widodo ketika menghaditi pertemuan Annual Leaders’ Meeting (ALM) di Taronga Center, Sydney, Selasa (4/7), menegaskan bahwa dirinya menginginkan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan stabil.

“Terkait isu regional dan global, saya menyampaikan posisi Indonesia dan ASEAN sangat jelas, ingin Indo-Pasifik menjadi kawasan yang damai dan stabil, yang mengedepankan kolaborasi dan kerja sama konkret,” ungkap Jokowi.

Jokowi pun mengapresiasi dukungan Australia pada keketuaan Indonesia di ASEAN. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengajak Australia untuk memperkuat kemitraan di Pasifik Selatan melalui kerja sama trilateral dan berpartisipasi dalam ASEAN-Indo Pacific Forum.

Dalam kesempatan yang sama, PM Albanese mengungkapkan kontribusi Indonesia dalam menciptakan keamanan dan stabilitas memberikan dampak positif bagi kawasan Indo-Pasifik. “Kemakmuran, keamanan, dan stabilitas Indonesia membuat kawasan Indo-Pasifik menjadi lebih makmur, aman dan stabil,” kata PM Albanese.

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Rizky Ramadhan menilai ungkapan Presiden Jokowi yang menegaskan posisi Indonesia dan ASEAN yang menginginkan kawasan Indo-Pasifik damai dan stabil menyiratkan kekhawatiran kerja sama pertahanan AUKUS. Seperti diketahui, Indonesia sempat menyoroti kerja sama pertahanan antara Australia, Amerika Serikat, dan Inggris yang akan membangun kapal selam bertenaga nuklir.

“Jokowi tidak ingin terlihat khawatir dan takut, tapi saya melihat justru terdapat kekhawatiran Indonesia dan negara-negara ASEAN bahwa perkembangan yang sering dilakukan oleh AUKUS ini cukup mengkhawatirkan bagi kawasan terutama ASEAN sendiri dan Indo-Pasifik, apalagi yang paling menyita perhatian adanya kasus kapal selam nuklir yang tiba di Darwin,” ungkap Rizky.

Ia juga menilai rencana program latihan pertahanan bersama antar negara ASEAN juga menyiratkan kekahwatiran terkait permasalahan ini.

Bertemu PM Australia, Jokowi Tegaskan Indonesia dan ASEAN Inginkan Kawasan Indo-Pasifik yang Damai
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:06 0:00

“Asia Tenggara punya dasar yang sangat kuat yakni adanya deklarasi bahwa negara-negara ASEAN ini menyepakati zone of peace and non nuclear dan ini sebenarnya sudah jelas, dan saya melihat akhirnya Pak Jokowi titik tolaknya dari situ. Ini memperlihatkan bahwa dengan adanya deklarasi, Australia harus hargai sebagai tetangga ASEAN. Saya melihat kode dan bahasa dari Indonesia seperti itu, jadi terus menerus diingatkan kepada Australia,” Australia.

Menurutnya, ke depannya, cara diplomasi seperti ini akan berdampak positif terutama bagi terciptanya kawasan yang lebih damai dan stabil.

Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Dalam pertemuan kali ini, Jokowi menyebut perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Australia telah berkembang dengan sangat baik. “Sejak Annual Leaders’ Meeting tahun lalu di Bogor, telah banyak perkembangan positif dan terima kasih untuk komitmennya-komitmennya,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ada sejumlah hal yang harus dijadikan prioritas oleh kedua negara. Pertama, katanya, menjadikan hubungan ekonomi antar kedua negara menjadi lebih substantif dan strategis.

“Indonesia dan Australia harus membangun kerja sama ekonomi yang lebih substantif dan strategis, melalui pengembangan bersama produksi baterai EV,”jelasnya.

Kedua, katanya, mengoptimalkan volume perdagangan.

Ketiga, jelas Jokowi, mengurangi emisi karbon. Jokowi mendorong adanya kerja sama dalam pembangunan carbon capture and storage serta smelter yang berorientasi energi hijau di Indonesia.

Keempat, menurut Jokowi, meningkatkan partsipai Australia dalam pembangunan ibu kota baru. “Keempat, terkait pembangunan ibu kota nusantara, Indonesia mendorong sektor swasta Australia dan National Capital Authority Australia untuk bekerjasama dengan Otoritas IKN,” tambahnya.

Dalam keterangannya, Albanese menyebut bahwa hubungan antara Indonesia dan Australia semakin baik sebagai mitra dalam berbagai bidang.

“Hari ini hubungan Indonesia dan Australia menjadi lebih baik dan kedua negara terus semakin dekat sebagai mitra dalam ekonomi, keamanan, dan mitra dalam transisi global menuju net zero_carbon,” ucap PM Albanese. [gi/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG