Bentrokan antara para pejuang Kurdi dan kelompok oposisi bersenjata yang didukung Turki di Suriah utara, menyebabkan sedikitnya 11 pejuang Kurdi tewas, kata sebuah badan pengawas perang dan seorang juru bicara Kurdi, Selasa (24/11). Pernyataan mereka merujuk pada beberapa pertempuran paling sengit dalam beberapa pekan terakhir antara kedua belah pihak.
Baku tembak antara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan orang-orang bersenjata oposisi yang didukung Turki yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Tentara Nasional Suriah bukanlah hal yang aneh, sejak pasukan Turki menginvasi bagian utara Suriah pada Oktober tahun lalu.
Bentrokan Senin malam (23/11) di dekat kota Ein Issa tersebut, dipicu oleh serangan orang-orang bersenjata yang didukung Turki terhadap posisi SDF, menurut Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, sebuah badan pemantau perang oposisi.
Syrian Observatory mengatakan para pejuang yang didukung Turki kehilangan 11 anggotanya dalam pertempuran itu, sementara beberapa pejuang SDF yang jumlahnya tidak diketahui pasti juga tewas atau terluka.
Seorang juru bicara SDF yang menggunakan nama Mervan Qamishlo mengkonfirmasi bentrokan itu. Ia mengatakan bahwa pejuang kelompok itu menangkis serangan yang didukung Turki. Ia tidak berkomentar mengenai berapa banyak anggota SDF yang tewas.
Seorang juru bicara para pejuang yang didukung Turki tidak menanggapi permintaan Associated Press untuk memberikan komentar.
Turki mengatakan para pejuang Kurdi di Suriah terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, yang telah memimpin pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah tenggara Turki yang sebagian besar penduduknya orang Kurdi dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
SDF yang didukung AS memainkan peran utama dalam mengalahkan kelompok ISIS di Suriah yang kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya pada Maret tahun lalu. SDF menahan ribuan militan ISIS di penjara-penjara yang dioperasikannya. [ab/uh]