Ketenangan yang mencekam hari Senin terasa di negara bagian Rakhine di Burma, selagi polisi anti huru-hara turun tangan untuk mengekang kekerasan mematikan selama sepekan antara kaum Muslim dan Buddha dan PBB mulai mengevakuasi para petugasnya dari kawasan itu.
Berbicara kepada VOA siaran bahasa Burma, kaum etnis minoritas Muslim Rohingya menggambarkan pemandangan mengenaskan dan penuh ketakutan di kota perbatasan Maungdaw.
Di Burma selatan, di kota Sittwe, warga Buddha menyuarakan ketakutan bahwa pasukan keamanan yang digelar secara lokal tidak akan cukup untuk mengendalikan lebih dari 3.000 pengungsi Muslim, yang membanjiri kota itu untuk menghindari huru-hara. Ratusan rumah telah hancur dan paling tidak 17 orang tewas di kawasan itu sejak kekerasan pecah 4 Juni di Sittwe, yang berpenduduk 180.000 orang.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Senin dalam sebuah pernyataan mengatakan ia sangat prihatin mengenai situasi itu. Ia menghimbau penyelidikan transparan terhadap kekerasan tersebut dan mengatakan situasi itu menggarisbawahi perlunya “langkah-langkah serius guna mencapai rekonsiliasi nasional di Burma.”
Kepala Pembangunan Regional PBB Ashok Nigam mengatakan evakuasi personil PBB bersifat sementara, dan sejauh ini 44 pegawai dan keluarga mereka telah meninggalkan Maungdaw menuju Rangoon. Ia juga mengatakan fasilitas PBB tidak diserang.
Berbicara kepada VOA siaran bahasa Burma, kaum etnis minoritas Muslim Rohingya menggambarkan pemandangan mengenaskan dan penuh ketakutan di kota perbatasan Maungdaw.
Di Burma selatan, di kota Sittwe, warga Buddha menyuarakan ketakutan bahwa pasukan keamanan yang digelar secara lokal tidak akan cukup untuk mengendalikan lebih dari 3.000 pengungsi Muslim, yang membanjiri kota itu untuk menghindari huru-hara. Ratusan rumah telah hancur dan paling tidak 17 orang tewas di kawasan itu sejak kekerasan pecah 4 Juni di Sittwe, yang berpenduduk 180.000 orang.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton hari Senin dalam sebuah pernyataan mengatakan ia sangat prihatin mengenai situasi itu. Ia menghimbau penyelidikan transparan terhadap kekerasan tersebut dan mengatakan situasi itu menggarisbawahi perlunya “langkah-langkah serius guna mencapai rekonsiliasi nasional di Burma.”
Kepala Pembangunan Regional PBB Ashok Nigam mengatakan evakuasi personil PBB bersifat sementara, dan sejauh ini 44 pegawai dan keluarga mereka telah meninggalkan Maungdaw menuju Rangoon. Ia juga mengatakan fasilitas PBB tidak diserang.