Peningkatan latihan militer dan misi pesawat tempur China baru-baru ini di dekat Taiwan yang telah menimbulkan kekhawatiran di sekitar kawasan itu, diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan wilayah negara, kata seorang pejabat China, Rabu (13/10).
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan China Ma Xiaoguang mengatakan tujuan dari manuver-manuver itu adalah untuk "secara fundamental melindungi kepentingan keseluruhan bangsa China dan kepentingan vital orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan."
Ma menyalahkan tindakan pemerintah Taiwan yang menjalin hubungan dengan "kekuatan-kekuatan asing" sebagai penyebab meningkatnya ketegangan.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menerbangkan 56 pesawat di lepas pantai barat daya Taiwan dalam satu hari saja sebelumnya bulan ini. Selama empat hari berturutan, PLA seolah memberi tekanan berkelanjutan terhadap Taiwan dengan melakukan 149 penerbangan.
Semua penerbangan itu berlangsung di wilayah udara internasional, tetapi menimbulkan kekhawatiran bahwa salah langkah dapat memicu eskalasi yang tidak diinginkan.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Minggu (10/10), berjanji untuk mempertahankan pulau itu dari tekanan China yang meningkat setelah seminggu ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Beijing.
Ma mengatakan pidato Tsai "memicu konfrontasi, mengelabui sejarah, mendistorsi fakta, dan menggunakan apa yang disebut 'konsensus dan persatuan' sebagai alasan untuk mencoba memanipulasi opini publik Taiwan".
Taiwan memandang aksi-aksi China sebagai cara untuk mempertunjukkan ancaman-ancamannya untuk membuat pulau yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri itu tunduk di bawah kendalinya, bahkan dengan cara militer jika memang perlu.
Taiwan, yang merupakan sekutu dekat AS, telah mengerahkan jet-jet tempur untuk mencegat pesawat-pesawat China dan mengaktifkan sistem pertahanan udara misilnya. Taiwan juga dalam proses meningkatkan pertahanannya dengan membeli teknologi baru dari AS dan mengembangkan sistem pertahanan domestiknya, termasuk kapal selam.
Komentar Tsai muncul sehari setelah pemimpin China Xi Jinping mengatakan bahwa aneksasi Taiwan "harus direalisasikan", meski langkah terbaik seharusnya dilakukan dengan cara damai.
Ia mengatakan bahwa, "Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan kuat rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial." [ab/uh]