Tautan-tautan Akses

Banjir di Luwu Utara: 21 Orang Tewas, 2 Dalam Pencarian


Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah warga yang tertimbun lumpur dalam peristiwa banjir bandang di Luwu utara, Sulawesi Selatan, Rabu, 15 Juli 2020. (Foto: Basarnas Makassar)
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jenazah warga yang tertimbun lumpur dalam peristiwa banjir bandang di Luwu utara, Sulawesi Selatan, Rabu, 15 Juli 2020. (Foto: Basarnas Makassar)

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas (Badan SAR Nasional) Makassar, Sulawesi Selatan, Mustari, mengatakan kepada VOA bahwa jumlah korban tewas akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara hingga Rabu (15/7) sore bertambah menjadi 21 orang.

Sebanyak 1.524 orang yang ditemukan selamat telah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Dua orang masih dalam pencarian.

Mustari mengatakan upaya pencarian dan pertolongan korban oleh tim SAR gabungan terkendala dengan lumpur yang di beberapa tempat mencapai ketebalan satu hingga dua meter.

Zwaib Leibe dari SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia di Luwu Utara mengatakan upaya penyaluran bantuan logistik bahan makanan ke daerah terdampak bencana banjir bandang di Masamba dan sekitarnya dilakukan secara estafet atau antar jemput menggunakan motor trail.

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban di salah satu bangunan rumah yang rusak akibat banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu, 15 Juli 2020. (Foto: Basarnas Makassar)
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban di salah satu bangunan rumah yang rusak akibat banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu, 15 Juli 2020. (Foto: Basarnas Makassar)

Dia menambahkan penyaluran logistik ke tempat permukiman warga juga terkendala oleh lumpur dan batang-batang kayu.

“Ada beberapa dusun itu yang sampai hari ini belum bisa ke akses untuk distribusi logistik karena jalur jalan yang berlumpur dan tumpukan pasir itu hanya bisa menggunakan motor trail dan itupun trailnya sangat terbatas,” kata Zwaib.

Dusun-dusun yang belum bisa diakses, kata Zwaib, adalah Radda, Meli, dan dusun Bone.

Kemen PUPR Kirim Alat Berat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rilis yang diterima VOA, Rabu (15/7), menyebutkan telah menambah jumlah alat berat untuk membantu penanganan darurat banjir bandang yang melanda kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara pada Senin (13/7) malam.

Kementerian mengirimkan 1 unit ekskavator, 1 unit dozer, dan 2 unit dump truck ke Desa Radda, di Kecamatan Baebunta yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang.

Ekskavator bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang membersihkan lumpur akibat banjir di Kabupaten Luwu Utara, Rabu, 15 Juli 2020. (Foto: Kementerian PUPR)
Ekskavator bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang membersihkan lumpur akibat banjir di Kabupaten Luwu Utara, Rabu, 15 Juli 2020. (Foto: Kementerian PUPR)

Sebelumnya Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR telah mengerahkan 3 unit ekskavator, 1 unit dozer, 2 unit dump truck. Selain itu dikerahkan sebanyak 2 unit ekskavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan 1 unit dari mitra kerja.

Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan Mobil Tangki Air berkapasitas 4.000 liter 1 unit dan Hidran Umum berkapasitas 2.000 liter sebanyak 10 unit untuk membantu kebutuhan air bersih, serta sembako untuk para pengungsi korban bencana banjir.

Banjir di Luwu Utara: 21 Orang Tewas, 2 Dalam Pencarian
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:06 0:00

Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran Pers pada Rabu (15/7) menyebutkan berdasarkan laporan BPBD Luwu Utara, pasca banjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak.

Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 meter, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 meter.

Dampak bencana teridentifikasi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. [ys/ft]

Recommended

XS
SM
MD
LG