Melihat negara Islam ISIS sudah diambang kalah di kota Mosul, Iraq, dan dikepung pasukan anti ISIS di kota Raqqa, Suriah, maka timbul pertanyaan – di mana pertempuran besar berikutnya akan terjadi?
Banyak pejabat militer AS menunjuk ke Lembah Sungai Efrat, yaitu provinsi Deir Ezzor di Suriah dan daerah sekitar kota al-Qaim di Irak. Daerah daerah itu tidak banyak dihuni seperti Mosul atau Raqqa, namun pertempuran masih bisa terbukti sangat sulit karena beberapa kekuatan anti ISIS dengan agenda politik yang sama sekali berbeda, berkumpul di wilayah tersebut.
Koalisi kontra-ISIS melihat "arus" pemimpin kelompok teror itu terus mencoba masuk ke Lembah Sungai Efrat, kata juru bicara Pentagon, Kolonel Angkatan Darat Ryan Dillon, Kamis (29/6). Lima serangan terakhir koalisi yang menarget pemimpin ISIS tingkat tinggi semuanya dilakukan di daerah Muyadin dan Abu Kamal di provinsi Deir Ezzor.
Namun Dillon tidak mengatakan, apakah daerah tersebut telah menjadi pusat baru Khalifah ISIS.
"Mereka tidak mempunyai markas lagi," katanya kepada wartawan. "Mereka dalam pelarian, dan kami tidak akan membiarkan mereka berkumpul kembali dan mengambil napas."
Juru bicara US Central Command, Mayor Josh Jacques mengatakan kepada VOA, Amerika telah melatih dua kelompok oposisi Suriah yang terpilih untuk melawan ISIS di Suriah tenggara. [ps/al]