Bupati Maybrat, Bernard Sagrim, mengimbau agar masyarakat Distrik Aifat Timur Tengah tidak takut karena wilayah mereka saat ini dijamin keamanannya oleh aparat TNI-Polri. Pasalnya, kurang lebih seratus masyarakat Distrik Aifat Timur Tengah yang terdiri dari anak-anak dan lansia mengamankan diri sejak peristiwa penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor yang dilakukan oleh kelompok separatis, pada 2 September 2021. Saat itu empat anggota TNI gugur dalam penyerangan itu.
Selain mengamankan wilayah mereka personel TNI-Polri yang hadir juga untuk mencari pelaku penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor.
"Masyarakat sekalian jangan kaget karena aparat TNI-Polri banyak di wilayah kita. Aparat datang untuk memberikan perlindungan. Mereka menjaga dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Bernard melalui keterangan resminya.
Lanjut Bernard, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat juga akan mendata warga yang akan kembali ke rumahnya usai mengamankan diri di kantor pemerintahan setempat.
“Untuk yang akan kembali akan diantar dan difasilitasi oleh pemerintah. Untuk itu akan didata siapa-siapa saja yang akan kembali," ujarnya.
Sementara, Dandim 1809/Maybrat, Letkol Inf Harry Ismail, mengimbau agar para masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing karena aparat sudah menjamin keamanan dan berjaga-jaga.
“Pangdam dan kapolda sudah menjamin keamanan di wilayah kita. Jadi jangan takut, aparat hadir untuk melindungi bapak ibu sekalian dan menjaga stabilitas daerah," ucapnya.
Seperti diketahui, setelah kejadian penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor, banyak masyarakat sekitar yang mengungsi serta tinggal dengan keluarga atau sanak familinya di Kampung Aisio dan sekitarnya. Mereka juga berlindung di kantor Bupati Maybrat. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan pengembalian para pengungsi ke rumah masing-masing. [aa/em]