Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde, hari Kamis (30/4) mengatakan epidemi COVID-19 menyebabkan ekonomi anjlok pada tingkat yang "belum pernah terjadi" di Eropa dan menjanjikan dukungan penuh bank itu semasa krisis tersebut.
Dalam diskusi video dengan wartawan dari kantor pusat bank itu di Frankfurt, Lagarde mengatakan, Bank Sentral Eropa (ECB) memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) di zona euro - ukuran kunci nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di satu wilayah - bisa turun antara 5 dan 12% tahun ini, tergantung pada berapa lama penerapan tindakan penanganan virus corona.
Seperti Bank Sentral Amerika, Lagarde mengatakan, ECB akan menggunakan langkah-langkah stimulus untuk menjaga kredit tetap mengalir dan menopang perekonomian. Langkah itu termasuk apa yang disebutnya "alat terbaik dalam kotak alat kami" yaitu program pembelian obligasi darurat senilai 820 miliar dolar sehingga total pembelian aset oleh ECB menjadi sekitar 1,2 triliun dolar tahun ini.
Menurut Lagarde, ECB "sepenuhnya siap" meningkatkan rencana darurat jika perlu, dan itu bisa berjalan melampaui tahun 2020.
ECB juga mempertahankan suku bunga rendah dan menggunakan insentif untuk mendorong bank terus meminjamkan uang kepada bisnis dan konsumen selama krisis COVID-19.[ka/ii]