Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kali dalam enam minggu untuk menahan aksi jual rupiah, kantor berita AFP melaporkan.
BI menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 5.25 persen, dari 4.75 persen.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar sudah terdepresiasi lebih dari 5 persen di sepanjang tahun ini ke level terlemah sejak 2015.
Kenaikan suku bunga acuan AS mendorong investor menjual rupiah dan mata uang lain, serta beralih membeli aset-aset dalam dolar untuk mencari keuntungan yang lebih baik.
“Kenaikan suku bunga dilakukan di tengah pertumbuhan ekonomi yang terus melemah dan inflasi yang rendah. Dan ini jelas mengindikasikan bahwa fokus utama bank sentral adalah memperkuat rupiah,” kata Gareth Leather, ekonom Asia senior dari lembaga penelitian Capital Economics.
Meski langkah menaikkan suku bunga acuan mungkin bisa mengatasi depresiasi rupiah, meningkatkan biaya peminjaman bisa mengganggu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat. [ft]