Tautan-tautan Akses

Bank Dunia: Prakarsa Infrastruktur China Dapat Ciptakan Jebakan Utang


Salah satu jalan di Haripur, Pakistan dekat perbatasan China yang didanai dengan proyek Belt and Road Initiative (foto: ilustrasi).
Salah satu jalan di Haripur, Pakistan dekat perbatasan China yang didanai dengan proyek Belt and Road Initiative (foto: ilustrasi).

Prakarsa besar China yang disebut “Belt and Road Initiative” (BRI) dapat menciptakan risiko utang tetapi juga mengurangi kesenjangan infrastruktur di Asia dan dapat meningkatkan perdagangan global, kata pejabat Bank Dunia.

Penilaian yang relatif optimistis terhadap program agak kontroversial itu dilontarkan meskipun Pakistan, penerima pinjaman sangat besar dari China, sekarang menghadapi krisis utang.

China meluncurkan prakarsa ambisius itu pada 2013 di bawah Presiden Xi Jinping, yang berupaya menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika dengan jaringan pelabuhan, jalan raya dan jalur kereta api.

Prakarsa China ini telah memberi pinjaman puluhan miliar dolar, sering kali kepada negara-negara berutang besar, memicu kecaman terhadap Beijing, misalnya prakarsa tersebut adalah "jebakan utang" dan tidak menyertakan pekerja lokal dalam proyek-proyek yang didanainya.

Tapi pejabat dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional yang mengikuti pertemuan di Bali minggu lalu, mengatakan BRI mengisi kesenjangan yang penting dalam pendanaan, seraya mengakui adanya kekhawatiran terkait pengadaan publik, hutang pemerintah.

Bank Dunia memperkirakan infrastruktur yang didanai BRI dapat meningkatkan perdagangan antara negara-negara yang terlibat hingga 3,6 persen, dan perdagangan global sekitar 2,4 persen. [as]

Recommended

XS
SM
MD
LG