Banjir melanda kota Venesia, Italia. Tinggi air, Rabu Pagi (13/11) mencapai 187 sentimeter, dan merendam 85 persen wilayah kota kanal bersejarah itu.
Walikota Venesia Luigi Brugnaro menyalahkan perubahan iklim sebagai penyebab musibah ini. Banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 1996, ketika sebagian besar kota itu terendam air hingga ketinggian 194 sentimeter.
Seorang pria berusia 70-an dilaporkan tewas akibat tersengat listrik di pulau Pellestrina. Pulau yang selama ini dianggap sebagai penghalang banjir di Venesia itu sendiri direndam air hingga setinggi satu meter.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan, gondola, feri dan perahu taksi terlihat terlantar karena tidak bisa dioperasikan di Venesia. Basilika St.Mark juga terendam air, dan banyak pihak mengkhawatirkan kemungkinan rusaknya mosaik-mosaik dan karya-karya seni yang ada di sana.
Gelombang pasang setinggi 160 sentimeter diperkirakan akan kembali melanda Venesia, Rabu (13/11), dan ini berarti banjir tidak akan segera berakhir di kota itu.
Burnaro menyerukan diselesaikannya segera proyek pembangunan penghalang pantai dari hantaman ombak yang sudah lama tertunda. Penghalang pantai bawah laut itu berfungsi untuk membatasi masuknya luapan air laut ke kota itu. [ab/lt]