Sekolah-sekolah di New Delhi ditutup, Senin (10/7) setelah hujan lebat melanda ibu kota India itu. Hujan lebat juga dan menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di wilayah utara negara itu, menewaskan sedikitnya 15 orang selama tiga hari terakhir.
Hujan deras selama akhir pekan membuat sebagian New Delhi mengalami banjir yang merendam jalan-jalan dan membuat warganya terjebak tak bisa ke mana-mana.
Negara-negara bagian di perbukitan utara terkena dampak paling buruk. Sepuluh orang tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di negara bagian Himachal Pradesh dan Uttarakhand, menurut kantor berita Press Trust of India.
Satu orang tewas di New Delhi dan empat tewas di wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Tanah longsor yang dipicu oleh hujan mengganggu lalu lintas di jalan raya utama di Uttarakhand, negara bagian perbukitan yang kerap menjadi tujuan wisata di Himalaya, sehingga memicu peringatan bagi penduduk untuk tidak keluar rumah kecuali diperlukan. Pihak berwenang menggunakan helikopter-helikopter untuk menyelamatkan orang-orang sementara jembatan-jembatan dan rumah-rumah tersapu banjir di Himachal Pradesh, negara bagian terdekatnya.
Badan Cuaca India memperkirakan akan ada lebih banyak hujan lebat di wilayah utara dalam beberapa hari mendatang. Lembaga itu mengatakan, hujan monsun di berbagai penjuru negara itu telah membawa curah hujan sekitar dua persen lebih banyak daripada biasanya.
India sering mengalami banjir parah selama musim hujan, yang berlangsung antara bulan Juni dan September. Hujan sangat penting untuk tanaman tadah hujan yang ditanam selama musim itu tetapi sering menyebabkan kerusakan yang luas.
Para ilmuwan mengatakan musim hujan menjadi lebih tidak menentu karena perubahan iklim dan pemanasan global. Hujan lebat itu sering menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang.
Di negara tetangga Pakistan, yang juga dilanda hujan monsun, pihak berwenang waspada terhadap banjir pertama musim ini setelah India mengalihkan air dari bendungan ke Sungai Ravi, yang mengalir dari India ke Pakistan.
Evakuasi sedang berlangsung dari dataran rendah di Punjab, provinsi di bagian timur, menurut badan penanggulangan bencana Pakistan. Lebih dari 150 orang dipindahkan dalam semalam dari desa-desa di Narowal dan Sialkot, kata para pejabat.
Setidaknya 76 orang tewas di Pakistan dalam insiden terkait cuaca sejak 25 Juni saat hujan lebat berdampak pada puluhan ribu orang di negara Islam ini.
Pakistan mengatakan New Delhi telah memberi tahu Islamabad tentang pelepasan air ke Ravi, seperti yang diwajibkan di bawah Perjanjian Air Indus 1960 yang ditengahi oleh Bank Dunia.
Pakistan yang kekurangan dana masih berjuang untuk pulih dari banjir musim panas lalu yang menewaskan 1.739 orang dan mengakibatkan kerugian $30 miliar. [ab/uh]
Forum