Tim SAR di distrik Guzirga i-Nurm propinsi Baghlan, kesulitan mencari korban karena medan yang sulit, sementara helikopter-helikopter militer menerbangkan suplai-suplai bantuan bagi ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal.
Letnan Fazel Rahman, kepala polisi setempat, mengatakan, sekitar 850 rumah hancur dan lebih dari 1000 lainnya rusak akibat hujan lebat dan banjir, mengakibatkan ribuan orang membutuhkan tempat penampungan, pangan, air dan obat-obatan.
Pihak berwenang mengatakan, korban tewas kemungkinan meningkat, karena puluhan orang masih dinyatakan hilang.
Banjir itu terjadi satu bulan setelah longsor hebat yang dipicu hujan menenggelamkan sebuah desa di dekat propinsi Badakhshan, menewaskan ratusan orang.
Banjir dan longsor umum terjadi selama musim hujan di musim semi di Afghanistan utara, dimana desa-desa masih tergolong primitif dan tidak dapat menahan kekuatan air dan dan lumpur.
Letnan Fazel Rahman, kepala polisi setempat, mengatakan, sekitar 850 rumah hancur dan lebih dari 1000 lainnya rusak akibat hujan lebat dan banjir, mengakibatkan ribuan orang membutuhkan tempat penampungan, pangan, air dan obat-obatan.
Pihak berwenang mengatakan, korban tewas kemungkinan meningkat, karena puluhan orang masih dinyatakan hilang.
Banjir itu terjadi satu bulan setelah longsor hebat yang dipicu hujan menenggelamkan sebuah desa di dekat propinsi Badakhshan, menewaskan ratusan orang.
Banjir dan longsor umum terjadi selama musim hujan di musim semi di Afghanistan utara, dimana desa-desa masih tergolong primitif dan tidak dapat menahan kekuatan air dan dan lumpur.