Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan PBB “memimpin” dalam usaha memberantas wabah virus Ebola di Afrika Barat.
Ia mengatakan kepada para wartawan Selasa (16/9) bahwa ia dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Chan, akan memberi garis besar rencana internasional Kamis dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB.
Dewan itu akan mengadakan pemungutan suara pada hari yang sama mengenai resolusi yang dirancang Amerika, yang meminta kepada negara-negara anggota agar dengan cepat mengirim bantuan, rumah-rumah sakit lapangan, para pekerja kesehatan ke negara-negara yang terkena wabah dan mencabut pembatasan bepergian ke daerah-daerah itu.
Ban mengatakan Majelis Umum PBB juga akan mengadakan “rapat tingkat tinggi” mengenai keadaan pekan depan. Ia menyebut wabah Ebola “krisis yang berat yang menuntut tanggapan sedunia yang sangat besar.”
Presiden AS Barack Obama mengumumkan Selasa pengerahan ribuan tentara Amerika untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Afrika Barat, tempat hampir 2.500 orang telah meninggal akibat wabah itu.
Sekitar 3.000 tentara AS itu akan bermarkas di Monrovia, Liberia, dan ditugaskan untuk melatih petugas kesehatan, mengkoordinasi pasokan dan mendirikan fasilitas-fasilitas perawatan baru.
Virus Ebola telah menjangkiti sekitar 5.000 orang dalam wabah terbesar Ebola selama ini, terutama di Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Dokter asal Amerika, Kent Brantly, yang tertular Ebola setelah ia merawat para pasien di Liberia, mengritik tanggapan internasional terhadap wabah itu hari Selasa, sewaktu ia memberi pernyataan di sebuah panel Kongres. Brantly mengatakan negara-negara asing baru memberi perhatian terhadap wabah itu setelah ia dan petugas kesehatan Amerika lainnya jatuh sakit pada bulan Juli.