Amerika Serikat mengatakan balon pengintai China telah terlihat di setidaknya lima benua selama beberapa tahun terakhir, dan Washington telah melakukan kontak dengan sekutu-sekutunya untuk berbagi informasi tentang operasi tersebut.
Berbicara pada konferensi pers dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Departemen Luar Negeri pada Rabu (8/2), Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan China bertanggung jawab atas operasi balon mata-matanya.
“Ada operasi yang sedang berlangsung untuk memulihkan komponen balon. Kami menganalisis komponen-komponen balon itu untuk mempelajari lebih lanjut tentang program mata-mata. Sekarang, kami juga akan berbagi temuan yang relevan dengan Kongres, serta dengan sekutu dan mitra kami di seluruh dunia,” katanya.
Blinken menambahkan para pejabat senior pemerintah bertemu dengan para anggota kongres minggu ini, dan AS telah berbagi informasi dengan puluhan negara di seluruh dunia, baik dari Washington maupun melalui kedutaan AS. “Kami melakukannya karena Amerika Serikat bukan satu-satunya target dari program yang lebih luas ini, yang telah melanggar kedaulatan negara di lima benua,” tambahnya.
Blinken mengatakan Washington terus belajar lebih banyak dari upaya pemulihan balon dan dia akan berbicara lebih banyak tentang hal itu pada hari-hari mendatang.
Stoltenberg mengatakan kepada wartawan bahwa pengoperasian balon China di wilayah udara Amerika Serikat menegaskan pola perilaku Republik Rakyat China.
Sebuah jet tempur AS menembak jatuh balon terbaru China pada hari Sabtu saat berada di atas Samudra Atlantik di lepas pantai South Carolina.
China mengatakan itu adalah balon cuaca yang secara tidak sengaja keluar jalur. Amerika Serikat menolak klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah balon mata-mata China yang untuk mengumpulkan data intelijen tentang situs militer yang sensitif. [lt/ab]
Forum