Seorang juru bicara pemerintah mengatakan tiga polisi, dua warga sipil dan 12 penyerang tewas hari Senin (4/4).
Tembak menembak itu terjadi beberapa minggu setelah Presiden Denis Sassou Nguesso memenangkan pemilu yang dipertentangkan untuk masa jabatannya yang ketiga.
Polisi mengatakan para bekas anggota milisi anti-Nguesso yang disebut “Ninja” menyerbu polisi setempat, kantor-kantor militer dan pemerintah serta membakarnya.
Para saksi mata mengatakan tembak-menembak itu pecah sebelum fajar di lingkungan selatan ibukota itu, kubu pertahanan partai oposisi dan berlanjut sampai siang hari ketika tentara membanjirijalan-jalan kota itu.
Hari Selasa suasana di Brazzaville cukup tenang tapi sebagian besar sekolah dan toko tetap tutup. [my/al]