Para pejabat penanggulangan bencana di Filipina mengatakan, Kamis (26/12), sebuah badai yang menghantam bagian tengah Filipina pada hari Natal menewaskan sedikitnya 13 orang.
Badai Phanfone membawa angin dengan kecepatan sedikitnya 120 kilometer per jam dan mencurahkan hujan lebat selama dua hari sewaktu melintasi Filipina.
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke beberapa tempat penampungan darurat di sekolah-sekolah, gedung-gedung olah raga dan gedung-gedung pemerintah.
Lebih dari 20.000 orang terlantar di pelabuhan-pelabuhan, Rabu, karena layanan feri ditutup. Banyak penerbangan domestik juga dibatalkan di negara yang mayoritas penduduknya penganut Katolik itu.
Badai sering melanda Filipina, namun musim badai biasanya mereda pada November. Salah satu badai terburuk yang pernah dihadapi Filipina adalah Haiyan, yang menewaskan lebih dari 6000 orang pada November 2013.
Badai paling kuat yang menghantam negara itu pada 2018 menewaskan 81 orang di kawasan pegunungan di sebelah utara Manila pada September. Badai yang disebut Mankhut itu menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa kuat konstruksi rumah di kawasan-kawasan rawan badai di Filipina. [ab/uh]