Hari Senin, berbagai surat kabar Inggris dan Kantor Badan Cuaca Nasional menggambarkan Ciara sebagai “badai abad ini,” karena skala kehancuran yang disebabkannya.
“Sementara Badai Ciara mereda, itu tidak berarti kita memasuki periode cuaca yang lebih tenang,” kata Alex Burkill, ahli meteorologi di Kantor badan cuaca nasional. “Badai salju sangat mungkin bisa terjadi lagi,” tambahnya.
Badai musim dingin yang kuat yang menerjang Inggris dengan kekuatan topan dan hujan lebat bergerak ke arah timur, Senin (10/2), menyebabkan gangguan perjalanan yang parah serta serangkaian peringatan banjir, karena air sungai yang meluap atau hampir meluap.
Ada berbagai laporan mengenai korban tewas terkait langsung dengan badai itu. Seorang pengemudi di bagian barat daya Republik Ceko tewas setelah mobilnya ditimpa pohon tumbang. Kejadian serupa juga menewaskan seorang lelaki di Slovenia, Senin pagi (10/2).
Dan di Swedia, seorang lelaki tenggelam Minggu malam (9/2) setelah perahu yang ditumpangi korban dan satu orang lainnya di Danau Fegen terbalik. Korban hanyut ke pinggiran danau dan meninggal kemudian. Satu orang lainnya belum ditemukan, tulis surat kabar Aftonbladet.
Inggris juga terimbas badai pada hari Minggu (9/2) dan listrik padam di lebih dari 20 ribu rumah semalamam. Beberapa bagian negara itu bersiap-siap menghadapi badai salju dan turunnya salju pada hari Senin (10/2).
Setelah Badai Ciara berlalu, banyak daerah di Inggris yang tersapu banjir setelah curah hujan satu setengah bulan jatuh dalam waktu 24 jam saja di beberapa daerah dan air sungai meluap ke tepiannya. Sekitar 180 peringatan banjir diberlakukan di berbagai penjuru negara itu. Sungai Irwell meluap di kawasan barat laut Inggris dan warga di sana diungsikan.
Di kota Hawick, Skotlandia, yang berbatasan dengan Inggris, sebuah penginapan dan bistro ambruk ke arah Sungai Teviot pada hari Minggu (9/2). Tak seorang pun yang cedera.
Di Austria utara 35.000 rumah tangga tanpa listrik. Hari Senin, 90.000 rumah di Perancis tanpa listrik.
Banjir juga mengganggu lalu lintas di Luksemburg dan Belgia, dan badai memaksa pembatalan ratusan penerbangan di seluruh Jerman dan Belanda. Layanan kereta api dan feri juga terimbas di Jerman, Inggris, dan Prancis.
Jaringan transportasi Inggris sangat terganggu karena layanan penerbangan, feri dan kereta api mengalami pembatalan dan penundaan. Para pengemudi menghadapi kondisi berbahaya akibat banjir, pohon-pohon yang tumbang dan puing-puing menutupi jalan. Warga didesak untuk mengecek jalur perjalanan mereka sebelum bepergian. [uh/ab]