Badai Eta terus menimbulkan kehancuran di jalur yang dilaluinya di Nikaragua dan Honduras di Amerika Tengah, beberapa jam setelah mendarat di pesisir Nikaragua.
Pusat Badai Nasional AS menyatakan Eta bergerak ke pedalaman di wilayah Nikaragua Timur Laut dengan membawa angin berkecepatan maksimum 140 km/jam. Para pakar cuaca memperingatkan tentang gelombang pasang akibat badai yang mengancam jiwa, angin kencang yang merusak dan banjir bandang di beberapa wilayah Amerika Tengah.
Badai Eta mendarat hari Selasa di dekat Puerto Cabezas, kota pantai di Nikaragua Timur, dengan membawa angin berkecepatan 225 km/jam, membuatnya sebagai badai kategori 4 dari skala lima level yang mengukur potensi kehancuran yang ditimbulkan badai.
Sedikitnya tiga orang tewas akibat Eta. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Honduras tewas sewaktu rumahnya tertimbun tanah longsor, sementara dua pekerja tambang tewas akibat lumpur longsor di Nikaragua.
Pakar cuaca memperkirakan badai akan menghasilkan gelombang pasang yang menaikkan permukaan air dari empat menjadi lebih dari enam meter – dan hujan di Amerika Tengah dengan curah 25 hingga 51 centimeter, dengan daerah-daerah terisolir diguyur oleh hujan bercurah lebih dari 63 centimeter. Mereka menyatakan banjir bandang dan tanah longsor di dataran-dataran tinggi mungkin terjadi.
Badai ini diperkirakan bergerak perlahan melalui kawasan itu dalam beberapa hari mendatang. Para pakar cuaca mengawasi potensi Eta muncul kembali di atas Teluk Meksiko akhir pekan ini, membuatnya kembali berbahaya terhadap daerah-daerah jauh lebih ke utara, meskipun Pusat Badai menyatakan ada ketidakpastian cukup besar terkait jalurnya. [uh/ab]