Sejumlah ilmuwan Australia mengatakan, mereka memiliki bukti baru yang mengukuhkan konsensus sebelumnya mengenai kemungkinan lokasi jatuhnya pesawat Malaysia yang hilang tanpa jejak tiga tahun lalu.
Sebuah laporan baru yang dikeluarkan Rabu oleh CISRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization) mengatakan, pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 370 jatuh di kawasan yang terbentang seluas 25 ribu km persegi di lepas pantai barat Australia di Samudera Hindia. Kawasan itu terletak di timurlaut kawasan seluas 120 ribu km persegi yang sebelumnya diyakini sebagai perisirahatan terakhir pesawat itu.
CISRO mendasarkan kesimpulannya dari gambar-gambar yang diambil sebuah satelit militer Perancis terhadap puluhan objek mengapung di laut yang kemungkinan buatan manusia. Namun Biro Keamanan Transportasi Australia, yang memimpin pencarian awal pesawat itu, mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan temuan CISRO tidak membuktikan bahwa kepingan-kepingan yang terlihat dalam gambar adalah pecahan pesawat Malaysian Airlines yang jatuh.
Operasi pencarian bersama yang dilakukan Australia, China dan Malaysia dihentikan Januari lalu setelah dua tahun berlangsung tanpa hasil. Ketiga negara itu akan kembali melanjutkan pencarian bila ada bukti yang bisa dipercaya mengenai kemunginan lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 370 menghilang 8 Maret 2016 dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 penumpang di dalamnya. [ab/uh]