Tautan-tautan Akses

Australia Sambut Bantuan Menemukan Warga yang Hilang di Korut


Australian student Alek Sigley is seen in this undated photo obtained on June 27, 2019. (AAP Image/Supplied by the Sigley family/via Reuters)
Australian student Alek Sigley is seen in this undated photo obtained on June 27, 2019. (AAP Image/Supplied by the Sigley family/via Reuters)

Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Jumat (28/6), mengatakan prihatin dengan hilangnya seorang mahasiswa negara kanguru itu di Korea Utara dan telah mendapat tawaran internasional untuk menemukannya.

Morrison mengatakan sejumlah pemimpin negara yang menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, telah menyampaikan keprihatinan atas nasib Alek Sigley, termasuk Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

“Kami berbicara dengan mitra-mitra kami di dunia untuk memahami apa yang terjadi,” ujar Morrison kepada stasiun televisi Nine Network. “Jelas sangat memprihatinkan. Saya sangat khawatir tentang hal itu. Banyak negara telah menyampaikan rasa simpati dan kesediaan membantu menemukannya,” tambahnya.

Morrison, yang pada Kamis malam (27/6) menghadiri jamuan makan malam bersama Presiden Donald Trump, menolak menjawab pemimpin negara apa saja yang telah menyampaikan keprihatinan dan bentuk bantuan yang ditawarkan.

Australia memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Utara tetapi tidak memiliki kedutaan besar di sana. Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang menawarkan bantuan konsuler terbatas kepada warga Australia.

Alek Sigley, mahasiswa universitas di Pyongyang dan pemandu wisata berusia 29 tahun, tidak dapat dikontak lagi sejak Selasa lalu (25/6). Sejumlah media melaporkan bahwa Alex telah ditahan. Media resmi pemerintah Korea Utara tidak menyebut adanya penahana.

Istri Alek yang berkewarganegaraan Jepang, Yuka Morinaga, usia 26 tahun, mengatakan ia biasanya bicara dengan Sigley melalui WhatsApp dari rumahnya di Tokyo, tetapi tidak pernah mendengar lagi darinya sejak Senin lalu (24/6). [em/ft]

XS
SM
MD
LG