Polisi Australia mengatakan "grafiti ofensif" yang merendahkan Islam ditemukan di bawah jembatan di Sefton, pinggiran Sydney pada hari Minggu.
Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Chris Minns mengatakan “rasisme dan Islamofobia ini menjijikkan dan merusak tatanan” multikulturalisme.
Sefton adalah distrik mayoritas Muslim. Data resmi menunjukkan sepertiga penduduknya menganut agama Islam.
Jason Clare, Menteri Pendidikan Federal, mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa semua rasisme perlu dilawan. “Kita perlu mengutuk hal ini dan segala bentuk rasisme di seluruh penjuru negara ini. Kita adalah negara terbaik di dunia dan salah satu alasannya adalah karena kita terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai penjuru dunia, semua agama berbeda hadir di sini secara harmonis, dan ini justru kebalikan dari itu,” jelasnya.
Kelompok-kelompok Yahudi juga mengutuk grafiti anti-Islam tersebut, dan bersikeras mengatakan bahwa insiden “kebencian” tersebut akan menyusahkan seluruh komunitas.
Namun para pemimpin Muslim mengklaim bahwa kejahatan rasial serupa yang menargetkan komunitas Islam belum dianggap serius oleh para politisi Australia.
Gamal Kheir adalah sekretaris Asosiasi Muslim Lebanon. Dia mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp. pada hari Senin bahwa pihak berwenang harus berbuat lebih banyak.
“Ada elemen rasis yang mendasarinya, baik itu antisemitisme, Islamofobia, atau bentuk rasisme lainnya, yang tidak ditangani. Kami menyerukan kepada pemerintah untuk berhenti menjadikan ini sebagai permainan politik di mana para politisi secara politik berusaha meraih keuntungan. Tolong selesaikan masalahnya,” sebutnya.
Polisi Australia juga sedang menyelidiki serangan kebencian antisemit lainnya. Awal bulan ini, sebuah kendaraan dibakar dan properti dirusak dengan coretan-coretan anti-Israel di Sydney.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah membentuk satuan tugas baru untuk menangani kejahatan antisemit menyusul serangan pembakaran baru-baru ini di sebuah sinagoga di Melbourne. Polisi menganggap serangan tersebut sebagai kemungkinan serangan teror.
Awal tahun ini, pemerintah Canberra menunjuk utusan-utusan khusus komunitas antisemit dan Islamofobia untuk membantu mengekang peningkatan kejahatan rasial terkait dengan konflik di Timur Tengah.
Kelompok-kelompok masyarakat telah melaporkan peningkatan pelecehan Islamofobia dan antisemit di Australia sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023. Investigasi polisi terhadap grafiti anti-Islam di Sydney terus berlanjut. [ab/uh]
Forum