Tautan-tautan Akses

Australia Buat Terobosan dalam Penelitian Vaksin Flu Universal


Tim peneliti memusatkan perhatian pada bagaimana virus flu biasanya mengelakkan diri dari sel-sel darah putih yang melindungi tubuh dari penularan. Mereka berharap dengan memahami bagaimana virus-virus itu mengelakkan diri dari sel-sel T akan memungkinkan pembuatan vaksin yang bisa mengenali jenis-jenis virus yang menonjol (foto: Dok).
Tim peneliti memusatkan perhatian pada bagaimana virus flu biasanya mengelakkan diri dari sel-sel darah putih yang melindungi tubuh dari penularan. Mereka berharap dengan memahami bagaimana virus-virus itu mengelakkan diri dari sel-sel T akan memungkinkan pembuatan vaksin yang bisa mengenali jenis-jenis virus yang menonjol (foto: Dok).

Tim peneliti Australia mengatakan telah membuat terobosan dalam pencarian vaksin flu universal, dengan menemukan cara yang lebih baik untuk melindungi tubuh dari jenis-jenis virus baru.

“Bagian terpenting sistem kekebalan” yang disebut sel T, mungkin merupakan kunci bagi vaksin flu universal, menurut tim pakar Australia.

Penelitian mereka yang mengikutsertakan pakar-pakar dari Universitas Melbourne, Universitas Monash, dan univesitas-universitas Belanda memusatkan perhatian pada bagaimana virus flu biasanya mengelakkan diri dari sel-sel darah putih yang melindungi tubuh dari penularan. Mereka berharap dengan memahami bagaimana virus-virus itu mengelakkan diri dari sel-sel T akan memungkinkan pembuatan vaksin yang bisa mengenali jenis-jenis virus yang menonjol.

Vaksin seperti itu bisa memberikan imunitas universal terhadap jenis-jenis flu, membawa kepada perlindungan yang lebih tahan lama dan luas terhadap perebakan flu musiman dan pandemi.

Stephen Turner, guru besar di jurusan mikrobiologi dan imunologi pada Universitas Melbourne, berharap penelitian itu akan melengkapi pengobatan flu yang sudah ada. Ia mengatakan, “Vaksin yang ada sekarang bisa menciptakan kekebalan tubuh terhadap virus yang bisa mengelakkan diri dengan mudah dengan mengadakan mutasi dan mengubah sasarannya.”

Vaksin flu yang sekarang menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi terhadap jenis-jenis flu tertentu.

Sel-sel T memindai permukaan sel-sel lain untuk mencari adanya infeksi. Namun, sel-sel itu biasanya tidak manjur dalam memberantas virus flu.

Turner mengatakan tim peneliti berharap vaksin baru yang menarget sel-sel T bisa meberikan imunitas universal terhadap flu, bukan hanya terhadap beberapa jenis flu. “Masalahnya adalah virus bisa berubah. Jadi, apa yang kami amati di sini adalah nilai tambah bagi vaksin yang sudah ada, sehingga kami bisa menghasilkan bukan hanya kekebalan antibodi, tetapi juga melindungi secara lebih luas imunitas sel T dalam kondisi virus berubah tanpa kami bisa memperkirakannya,” paparnya.

Uji coba klinis mungkin bisa dimulai lima tahun lagi. Tim peneliti berharap upaya mereka untuk menciptakan imunitas sel-T juga bisa memperbaiki pemahaman mereka mengenai penularan virus seperti HIV, Hepatitis C, dan kanker.

Flu merupakan penyakit pernafasan akut. Epidemi musiman bisa mengakibatkan lima juta orang sakit parah di seluruh dunia setiap tahun dan 500.000 orang meninggal. Tim peneliti mengatakan virus flu baru bisa merebak ke lebih dari 70 negara dalam waktu hanya delapan minggu.
XS
SM
MD
LG