Seorang atlet Olimpiade Belarus yang mengatakan ia menghadapi hukuman jika kembali ke negaranya, hari Rabu (4/8) telah meninggalkan Jepang dengan penerbangan menuju Austria.
Krystsina Tsimanouskaya dijadwalkan mendarat di Wina pada Rabu sore. Ia diperkirakan akan menuju Polandia, di mana pemerintah telah menawarinya visa kemanusiaan.
PM Polandia Mateusz Morawiecki, Selasa (3/8) memposting di Facebook bahwa ia telah berbicara dengan Tsimanouskaya dan bahwa pelari itu dapat tinggal di Polandia tanpa hambatan.
Pihak berwenang Polandia, Senin (2/8) memberi Tsimanouskaya visa kemanusiaan untuk meminta suaka politik, setelah ia menuduh para ofisial timnya memaksanya untuk terbang kembali ke Belarus bertentangan dengan kehendaknya.
Tsimanouskaya mengatakan kepada para pejabat di Tokyo bahwa ia takut ia tidak akan selamat di Belarus dari pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko.
“Mereka menjelaskan bahwa begitu kembali, saya pasti akan menghadapi beberapa hukuman,” katanya kepada Associated Press hari Selasa (3/8) dalam wawancara melalui videocall. “Ada juga isyarat samar-samar bahwa ada banyak lagi hukuman yang akan menunggu saya.”
Keberangkatannya dari Tokyo berlangsung beberapa hari setelah ia memicu kecaman di media pemerintah di Belarus karena mengkritik cara ofisial menangani atlet Olimpiade Belarus.
Di akun Instagramnya, Tsimanouskaya menyatakan ia dimasukkan ke tim estafet 4x400 meter meskipun ia tidak pernah bertanding di nomor tersebut.
Komite Olimpiade Nasional Belarus telah dipimpin oleh Lukashenko dan putranya, Viktor, selama lebih dari 25 tahun. [uh/ab]
