Asal-usul serangan komputer yang dicurigai telah mengganggu penerbitan harian Los Angeles Times dan Tribune Publishing masih belum diketahui hari Minggu (30/12). Serangan itu mengakibatkan tertundanya pengiriman surat kabar dan menarik perhatian para penyidik federal.
Katie Waldman, juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan hari Minggu bahwa kantornya sudah mendengar adanya kemungkinan serangan siber terhadap sejumlah penerbitan surat kabar. Katanya, Departemen Keamanan Dalam Negeri sedang menyelidiki hal ini bersama para pemilik industri surat kabar.
Serangan yang dicurigai itu mengakibatkan harian Chicago Tribune, Baltimore Sun dan sejumlah surat kabar lain tidak bisa mencetak halaman-halaman iklannya hari Sabtu. Tapi Tribune Publishing mengatakan tidak ada websitenya yang terimbas dan tidak ada informasi pelanggan yang bocor.
Harian Los Angeles Times mengutip sejumlah orang yang mengetahui bahwa “serangan itu tampaknya dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak jahat atau ransomware yang disebut “Ryuk.”
Penerbit harian San Diego Union-Tribune, Jeff Light menyebut insiden itu sebagai serangan jahat yang dilakukan oleh para peretas komputer. Ia mengatakan kepada para pembaca bahwa serangan itu kini sebagian besar telah berhasil diatasi. (ii)